Anggaran Inkubator Bisnis Naik, Wirausaha Pangan Diprioritaskan

Salah satu sesi Workshop Inovasi Kebangsaan yang digelar Yayasan Planet Inovasi di Jakarta, baru-baru ini.

Jakarta, AF – Dana pembinaan perusahaan pemula berbasis teknologi (PPBT) melalui inkubator bisnis (IB) terus ditingkatkan. Alokasi dana tahun 2017 direncanakan mencapai Rp 370 miliar yang meningkat dari sekitar 190 miliar pada 2016 lalu.

Menurut Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Kemristekdikti Jumain Appe dalam Workshop Inovasi Kebangsaan di Jakarta, baru-baru ini, peningkatan alokasi dana itu menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mendorong berbagai inovasi menjadi aktivitas wirausaha. Hal itu juga merupakan bentuk komitmen dari pemerintah dalam mendorong inovasi kebangsaan agar menjadi solusi atas berbagai persoalan yang ada.

“Salah satunya mendorong generasi muda mengembangkan inovasi menjadi aktivitas usaha dan membuka lapangan kerja. Ini merupakan bagian dari upaya kita semua dalam mendorong sebuah inovasi kebangsaan yang bermanfaat bagi kita semua,” ujarnya.

Dikatakan, dengan dana sekitar Rp 170 miliar pada 2016 lalu tercatat sekitar 45 inkubator bisnis yang ikut didampingi dengan berbagai unit kegiatan. Untuk 2017, dengan dana mencapai Rp 370 miliar, ditargetkan sekitar 60 unit inkubator bisnis yang bisa didanai. “Dari 60 inkubator bisnis itu diharapkan bisa tercapai 500an unit kegiatan yang bisa didorong menjadi wirausaha,” katanya.

Dari jumlah tersebut, kata dia, aktivitas usaha yang didampingi masih didominasi bidang pangan, kemudian disusul kesehatan lalu informasi, teknologi dan komunikasi (ICT). Adapun porsi bidang pangan tersebut bisa menjadi 30% lebih dari semua aktivitas yang didampingi. “Prioritas pangan tersebut seiring dengan potensi yang ada di daerah-daerah. Kami juga membuat sistem regionalisasi sehingga bisa lebih otpimal,” ujarnya.

Salah satu inisiator Workshop Inovasi Kebangsaan Filip Gobang mengatakan komitmen pemerintah untuk mendorong optimalisasi inovasi kebangsaan patut diapresiasi. Bahkan, prioritas bagi daerah terpencil, terluar, dan tertinggal harus lebih ditingkatkan sehingga semakin mendorong ekonomi lokal. “Kita perlu sebuah gerakan inovasi kebangsaan yang tersebar merata ke seluruh pelosok Indonesia,” tegasnya. [AF-02]

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*