Dukung Destinasi Digital Vegetarian, Aplikasi ‘VG House’ Diluncurkan

Ilustrasi aplikasi produk vegetarian.

Jakarta – Aplikasi marketplace yang khusus untuk produk vegetarian diluncurkan dengan nama VG House. Selain memudahkan para vegetarian, VG House juga sejalan dengan program pemerintah yang hendak membangun destinasi digital vegetarian.

Menurut CEO dan Founder VG House Karim Taslim di Jakarta, baru-baru ini, pihaknya mengembangkan aplikasi marketplace berplatform android karena selama ini tantangan terbesar komunitas vegetarian (vegan) adalah sulit menemukan rumah makan/restoran vegetarian di lokasi-lokasi tertentu, terutama di daerah wisata.

“Mereka juga kerap kesulitan mendapatkan material pangan, snack, makanan ringan, atau kudapan dan bumbu masak yang berlabel vegetarian,” katanya.

Karim mengakui sebagian komunitas vegan sulit untuk mendapatkan produk-produk gaya hidup (fashion, green product, cosmetic, dan body care) yang berlabel vegetarian. Di sisi lain, komunitas itu juga merasakan terbatasnya akses terhadap informasi seputar vegan. Untuk itulah, pihaknya mengembangkan VG House yang diharapkan mampu menjadi solusi bagi komunitas vegetarian.

“VG-House adalah aplikasi marketplace produk-produk berbasis nabati, saat ini baru tersedia di Google Play Store untuk pengguna android,” katanya.

Dikatakan, aplikasi ini memiliki berbagai ragam fitur menarik, seperti:
1. VG-Resto untuk pesan antar makanan dari berbagai resto vegetarian (bekerja sama dengan Go-Send untuk delivery)
2. VG-Marketplace berbagai produk bahan vegetarian/vegan dan produk ramah lingkungan
3. VG-News berisi kumpulan berita-berita menarik seputar vegetarian: gizi, kesehatan, lingkugan, event-event komunitas, dll.
4. VG-Recipes berisi kumpulan Resep Vegetarian dan Vegan yang menarik
5. Penunjang gaya hidup digital (isi ulang pulsa, PPOB/bayar tagihan, ticketing, dll).

Karim optimistis masa depan VG House cerah sebab berdasarkan data yang dirilis Indonesia Vegetarian Society (IVS), komunitas vegetarian dan vegan di Indonesia (2017), berkisar gua juta orang yakni para vegan yang secara konsisten dan penuh waktu. Jumlah tersebut belum termasuk kelompok semi vegetarian. Pasar potensial juga terbuka lebar untuk wisatawan lokal maupun mancanegara yang berasal dari kalangan vegetarian/vegan.

Seperti diketahui, Menteri Pariwisata Arief Yahya pernah mencanangkan program membangun Indonesia sebagai destinasi digital vegetarian dunia. Menurut The Global Vegetarian Index yang dikeluarkan oleh Oliver’s Travel, Indonesia menempati peringkat 16 dari 183 negara yang ramah vegetarian atau masuk Top-20 Vegetarian-Friendly Countries.

“Ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi menjadi salah satu negara destinasi wisata vegetarian kelas dunia dan banyak diminati para wisatawan dari komunitas vegetarian dunia,” kata Arief.

Untuk itulah, aplikasi VG-House tersebut dibuat dan diharapkan sejalan dengan target pemerintah tersebut. [AF-03]

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*