Bogor, AF – Melonjaknya harga ayam di beberapa daerah semakin merisaukan masyarakat, terutama para konsumen. Selain itu, para pedagang daging ayam pun ikut resah dan melangsungkan aksi protes dengan tidak berjualan daging ayam di sejumlah pasar. Salah satu aksi protes itu dilakukan ratusan pedagang daging ayam di Cianjur, Jawa Barat, yang dimulai pada Sabtu (13/1).
Dari pantauan Agrifood.id, harga daging ayam mulai dijual Rp 36 ribu sampai Rp 38 ribu per kilogram (kg). Sedangkan harga normal Rp 30 ribu per kg. Pedagang tidak bisa menurunkan harga di bawah dari yang sekarang karena untuk harga dari rumah potong sudah Rp 29 ribu per kg. Kondisi harga tersebut menyebabkan penjual hanya bisa mengambil keuntungan sedikit, sedangkan pembeli terus berkurang karena harga yang terlalu tinggi.
Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian, dan Perdagangan Cianjur, Jawa Barat, menilai meroketnya harga daging ayam hingga Rp 38 ribu per kg akibat ulah bandar yang memainkan harga.
Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian, dan Perdagangan Cianjur Himan Haris berharap pihaknya bersama Dinas Peternakan dan Satgas Pangan Polres Cianjur akan melakukan inspeksi mendadak (sidak) guna menormalkan harga.
Di tengah kenaikan harga daging ayam tersebut, aplikasi Etanee menawarkan harga daging ayam hanya Rp 31 ribu per kg. Kisaran harga yang relatif normal dan murah itu diharapkan bisa membantu masyarakat sebagai konsumen.
“Kami tetap konsisten dengan harga stabil sehingga konsumen tetap diuntungkan di tengah lonjakan harga daging ayam yang sangat tinggi,” kata CEO Etanee Cecep M Wahyudin, Sabtu (13/1).
Selain menguntungkan konsumen, kata Cecep, aplikasi penjualan secara online tersebut juga tidak merugikan produsen dan pedagang. Bahkan, dengan konsistensi harga Rp 31 ribu per kg diharapkan memberikan dampak psikologis agar harga daging ayam pun bergerak turun. “Jadi, para pedagang tidak perlu melakukan protes besar-besaran jika transaksi melalui Etanee justru bisa menjual harga ayam yang normal. Aksi protes justru merugikan banyak pihak dan belum bisa dipastikan juga harga bisa turun,” tegasnya.
Dia menjelaskan bahwa animo masyarakat dengan harga yang terjangkau tersebut semakin meningkat. Hal ini juga didukung dengan antusiasme reseller (agen-Red) melalui sejumlah stockist (gudang logistik) sebagai penopang operasional Etanee. [KP-02]
Be the first to comment