Jadikan Singkong Sebagai Komoditas Strategis

Salah satu lokasi kebun singkong di Cibatok, Kecamatan Cibungbulang, Bogor, Jawa Barat.

Jakarta, AF – Pemanfaatan singkong dan produk turunannya terus meningkat, sedangkan pasokan dari dalam negeri semakin berkurang. Impor tak bisa dibendung karena sejumlah industri membutuhkannya. Untuk itu, Masyarakat Singkong Indonesia (MSI) mendesak pemerintah dan semua pihak terkait agar menempatkan singkong sebagai komoditas strategis.

“Kebutuhan masyarakat dan industri terus meningkat. Namun, minim perhatian dan semakin banyak petani yang meninggalkan budidaya singkong,” kata Ketua Masyarakat Singkong Indonesia (MSI) Pusat Suharyo Husein di Bogor.

Dikatakan, untuk mencegah kondisi singkong yang semakin kritis maka dilakukan sejumlah terobosan. Hal yang paling penting adalah harus dimulai dengan menetapkan singkong sebagai komoditas strategis nasional. Jadi, komoditas strategis tersebut tidak saja padi, jagung, kedelai, tebu dan beberapa kebutuhan pokok lainnya.

Seperti diketahui, Indonesia saat ini tidak hanya mengimpor singkong tetapi juga produk turunanya seperti tapioka (tepung singkong) yang dibutuhkan di sejumlah industri makanan dan minuman. Singkong merupakan tanaman pangan dan perdagangan. Sebagai tanaman perdagangan, singkong menghasilkan starch, gaplek, tepung singkong, tepung mocaf (modified cassava flour), ethanol, gula cair, sorbitol, monosodium glutamat, tepung aromatik dan pellet.

Ketua MSI Sukabumi Kukuh Sujianto kepada Agrifood, Selasa (23/5), menegaskan Indonesia seharusnya belajar dari Thailand yang berhasil mengembangkan potensi singkong dan turunannya. Pengembangan yang terintegrasi sehingga masyarakat atau petani singkong juga mendapatkan manfaatnya.

“Petani singkong di Thailand cukup sejahtera dari menanamdan mengolah singkong menjadi gaplek. Pemerintahnya juga tidak tanggung-tanggung memberikan subsidi alat dan biaya budidaya,” kata Kukuh yang memgembangkan sejumlah benih singkong berkualitas.

Suharyo dan Kukuh sepakat bahwa dengan menetapkan singkong sebagai komoditas strategis setidaknya itu menjadi langkah awal dalam pengembangan singkong. “Hal itu akan mendorong sejumlah kebijakan turunan untuk mengembangkan komoditas ini secara komprehensif,” ujar Suharyo yang juga aktif di Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia. [AF-02]

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*