Bogor, AF – Himpunan Alumni (HA) Institut Pertanian Bogor (IPB) sebentar lagi menggelar Musyawarah Nasional (Munas) ke-V di Bogor pada Sabtu (16/12)-Minggu (17/12). Salah satu agenda yang akan menarik perhatian adalah pemilihan DPP HA IPB periode 2017-2020. Sayangnya, hampir tidak ada kandidat yang mempunyai visi dan terobosan untuk membangun pertanian di Indonesia.
Menurut Yayat Dinar yang juga alumni Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta), ajang Munas HA IPB seharusnya menjadi kesempatan untuk membangun sinergi dari berbagai potensi para alumni. Sinergi dan jaringan alumni IPB itu menjadi bekal untuk melakukan terobosan dalam mencari solusi atas persoalan pangan di Indonesia.
“Ini yang belum muncul dari para kandidat Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal saat ini. Mungkin saja ada program unggulan, tetapi yang kelihatan masih sebatas lobi-lobi dukungan kepada setiap kandidat,” ujar mantan aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) ini.
Seperti diketahui, Panitia Munas HA IPB sudah menetapkan beberapa calon Ketua Umum dan calon Sekretaris Jenderal (Sekjen) yakni Arif Budimanta-Gogod Tujuanto, Bambang Hendroyono-Doni Yusri, Fathan Kamil-Walneg S Jas, serta Rudy Irawan-Iriana Ekasari. Berbagai persiapan lain sudah dilakukan panitia untuk menyukseskan pelaksanaan Munas HA IPB yang bakal digelar di IICC Bogor nanti.
Sekjen DPD HA IPB Nusa Tenggara Timur (NTT) Petrus Malo Bulu mengatakan para kandidat seharusnya lebih menonjolkan program-program unggulan dan seharusnya sudah dikomunikasikan jauh-jauh hari. Hal itu penting agar para delegasi atau utusan yang akan menghadiri Munas tersebut sudah mempunyai gambaran program.
“Apalagi bagi daerah-daerah yang jauh seperti NTT, NTB, Maluku hingga Papua dan Papua Barat sangat memerlukan visi dan program dari para kandidat. Untuk apa jauh-jauh datang hanya memilih kucing dalam karung,” kata jebolan Murdoch University ini.
Dia menyarankan, jika hanya sekadar hadir untuk memberikan suara tanpa kejelasan visi dan program, sebaiknya Munas HA IPB diformulasikan dengan teknologi pemilihan jarak jauh. DPD HA IPB NTT memberi apresiasi atas lokakarya yang dilakukan sejumlah DPD HA IPB, seperti Jawa Timur dan Gorontalo, yang membahas persoalan pangan dalam arti luas. Namun, berbagai hal yang dibahas itu seharusnya ditindaklanjuti sehingga melahirkan produk kebijakan yang kontekstual.
(Baca: Perkuat Konsolidasi, HA IPB Jatim Dorong Agrobisnis)
Selain agenda pemilihan Ketua Umum dan Sekjen, Munas dengan tema “Alumni IPB Berhimpun Kuat, Pertanian Indonesia Berdaulat” ini juga akan membahas beberapa hal yang sudah disiapkan dalam kelompok kerja (Pokja) Program dan Rencana Kerja, serta Pokja AD dan ART DPP HA IPB.
Salah satu alumni yang terlibat dalam Pokja tersebut, Suwidi Tono, dalam beberapa kesempatan menjelaskan bahwa potensi alumni IPB sangat besar untuk terus dioptimalkan. Berbagai latar belakang profesi dan pengalaman dari semua alumni tersebut bisa disinergikan untuk membangun kemandirian bangsa Indonesia.
“Ini pekerjaan yang tidak mudah dan perlu kesadaran bersama dari setiap alumni IPB,” ujar kolumnis Kompas tersebut. [AF-02]
Be the first to comment