Jakarta, AF – Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) melalui BPKH Limited, anak usahanya, meluncurkan Quick Win Project untuk meningkatkan kualitas layanan haji dan umrah. Salah satu usaha tersebut mendorong kuliner atau makanan khas Indonesia. Mulai tahun ini, lobi hotel tempat jemaah menginap akan dikomersialkan.
Informasi dari laman resmi https://bpkh.go.id menyebutkan skema ini bagian dari langkah awal investasi langsung BPKH di Arab Saudi melalui anak usaha BPKH Limited.
Secara khusus BPKH Limited menandatangani kerja sama dengan sejumlah mitra di Jakarta pada Kamis (15/2/2024). Kerja sama itu tidak hanya terkait pengelolaan ruang lobi hotel jemaah haji Indonesia di Mekkah. Tetapi juga layanan katering jemaah haji.
Direktur BPKH Limited Sidiq Haryono mengatakan untuk skema pengelolaan lobi hotel tempat jemaah menginap, pihaknya berkomunikasi dengan UMKM serta brand kuliner lokal Indonesia.
“Kita akan membawa brand-brand kuliner lokal Indonesia yang sudah familiar ke Mekkah,” katanya.
Upaya ini sekaligus bisa mengatasi rasa rindu jemaah haji terhadap cita rasa kuliner nusantara. Jadi tidak sebatas mengkonsumsi masakan reguler yang disiapkan katering Arab Saudi saja. Selain itu, BPKH Limited juga akan menyediakan katering untuk jemaah Indonesia.
Sidiq menegaskan dari perputaran uang haji sekitar Rp 20 triliun tiap tahunnya, harus ada yang kembali ke Indonesia.
BPKH Limited telah menandatangani Perjanjian Kerja sama (PKS) dengan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (DJPHU) Kementerian Agama untuk mendukung Quick Win Project ini. BPKH Limited juga telah menjalin kerja sama dengan berbagai mitra bisnis, termasuk tenant, supplier, importir, dan aggregator.
Kepala BPKH Fadlul Imansyah menegaskan BPKH berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh atas seluruh kegiatan BPKH Limited di Arab Saudi . “BPKH berharap BPKH Limited dapat membuka jaringan seluas-luasnya untuk berkolaborasi positif, jadi Indonesia tidak hanya menjadi konsumen saja tapi juga masuk ke dalam ekosistem haji tersebut seperti akomodasi dan katering, pastinya tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan ibadah haji jemaah Indonesia , dari jemaah kembali kepada jemaah lagi harapnya,“ ujar Fadlul.
Sementara Ketua Dewan Pengawas Firmansyah N. Nazaroedin menyatakan Pendirian BPKH Limited sebagai anak usaha BPKH di Arab Saudi merupakan strategi BPKH untuk mengoptimalkan potensi perolehan imbal hasil dari investasi di Tanah Suci. “Keberadaan BPKH Limited diharapkan dapat menjadi pilar penting dalam mendukung rencana investasi BPKH, sekaligus memberikan kontribusi dukungan bagi peningkatan kualitas layanan haji Indonesia,” ungkap Firmansyah. [AF-3]
Be the first to comment