SIARAN PERS
Peluncuran Aplikasi Petani Jateng
5,3 Juta Petani Segera Peroleh Manfaat dari Aplikasi Petani Jateng
KARANGANYAR – Hari ini, Minggu (18/12/2016), Gubernur Provinsi Jawa Tengah Ganjar Pranowo S.H., M.IP meluncurkan Aplikasi Petani Jateng, sebuah aplikasi penyuluhan pertanian berbasis android untuk memudahkan petani berkomunikasi dengan para pakar pertanian.
“Aplikasi ini diharapkan menjangkau 5,39 juta petani di Jawa Tengah sehingga mereka bisa meningkatkan produktivitas dan pada akhirnya mampu meningkatkan taraf hidup,” kata Ganjar Pranowo saat meluncurkan aplikasi tersebut.
Hal ini juga sesuai dengan program pemerintah untuk mewujudkan swasembada pangan di Tanah Air. Tentu saja agar program ini terwujud, pengetahuan petani harus ditingkatkan sehingga mampu berdampak pada meningkatnya hasil pertanian.
Namun di sisi lain, terjadi penurunan jumlah petani di Jawa Tengah. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 9 Mei 2016, jumlah masyarakat yang bekerja di sektor pertanian hingga periode tersebut sebanyak 5,16 juta, turun 4,21% dibanding Februari 2015 sebanyak 5,39 juta. Penurunan itu terjadi karena sebagian anak petani sudah tidak mau lagi bekerja seperti orang tua mereka. Hal ini karena memang selama ini pekerjaan bertani dianggap sudah tidak mampu lagi diandalkan untuk menopang kehidupan mereka.
Namun jika hasil pertanian semakin baik dan berujung pada meningkatnya taraf hidup petani, minat untuk menjadi petani bisa kembali digairahkan sehingga jumlah petani bisa kembali meningkat.
Peluncuran Aplikasi Petani Jateng ini merupakan langkah untuk mendukung keberlanjutkan Sinergi Aksi yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi pada 11 April 2016 di Brebes, sebagai salah satu upaya memberikan kesempatan bekerja/berusaha yang layak bagi petani, peternak dan nelayan.
Butuh Pemerataan Jaringan Komunikasi
Aplikasi Petani Jateng yang menyediakan akses informasi secara merata kepada seluruh petani di Jawa Tengah ini diluncurkan di Lapangan Kecamatan Jatiyoso, Kabupaten Karanganyar, pada pukul 15.00-17.00 WIB.
Jatiyoso, sebuah kecamatan di Kabupaten Karanganyar, dipilih sebagai lokasi peluncuran mengingat wilayah ini terbilang cukup terpencil sekaligus untuk menguji coba sinyal telekomunikasi seluler yang merupakan urat nadi Aplikasi Jateng.
Hingga saat ini masih banyak daerah pertanian yang nirsinyal sehingga membutuhkan perhatian lebih dari provider telekomunikasi. Salah satu keinginan Gubernur Jawa Tengah adalah meratanya jaringan komunikasi hingga pelosok desa, sehingga petani dapat terakses informasi secara nyata dan tepat waktu.
Aplikasi Petani Jateng nantinya dilengkapi dengan kesiapan dukungan stand by buyer dari hulu ke hilir dan ditopang oleh Bank Jateng secara komersial.
Solusi Masalah Pertanian
Dengan demikian, tidak akan ada yang ditinggalkan dan petani bisa mendapatkan solusi dari masalah yang dihadapi dengan bertanya kepada para pakar pertanian melalui aplikasi ini. Para pakar yang terlibat dalam implementasi aplikasi ini terdiri atas dosen pertanian dari berbagai disiplin ilmu seperti ilmu tanaman, ilmu tanah, ilmu penyakit dan hama, budidaya tanaman dan sosial ekonomi pertanian.
“Aplikasi ini juga mendorong para petani Jateng untuk saling bertukar informasi berdasarkan pengalaman masing-masing. Selain itu, para pakar secara rutin mengirimkan berbagai tulisan untuk membantu memperkaya wawasan para petani sehingga pada akhirnya mampu meningkatkan hasil pertanian,” kata Anita Hesti, salah satu Diretur 8villages Indonesia, perusahaan penyedia layanan aplikasi Petani Jateng, yang diiyakan oleh Direktur Pengembangan Bisnis 8villages Indonesia Jibenk Widjajanti.
Menurut Jibenk dan Hesti, petani juga bisa menjual produk mereka dan konsumen yang tertarik bisa langsung membelinya melalui fitur toko. Hasil pertanian pun terjual dengan harga yang lebih baik. Petani yang membutuhkan informasi pupuk bersubsidi bisa bertanya melalui aplikasi inisehingga informasi pengecer pupuk bersibsidi dapat diakses beserta lokasinya.
Tidak hanya itu, para petani yang berhasil dengan panen mereka bisa berbagi melalui aplikasi ini. Informasi ini harus jelas dan akurat agar memudahkan calon pembeli. Terkait permodalan, petani yang membutuhkanbantuan dana operasional bisa mengajukan kredit dan pemberi pinjaman akan melihat rekam jejak mereka dalam produksi agar dengan mudah memverifikasi pinjaman.
Dengan diluncurkannya aplikasi Petani Jateng berbasis android yang sudah bisa diunduh di Play Store (ketik: Petani Jateng) ini, maka Pemprov Jawa Tengah dapat terlibat secara aktif dalam memonitor sistem informasi terkait perilaku komoditas dan pengendalian harga agar diperoleh harga terbaik bagi petani dan konsumen. Hal ini menunjukkan bahwa Pemprov Jawa Tengah senantiasa hadir dan berpihak kepada petani di wilayah ini.
Be the first to comment