Kendal, Agrifood.id – Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan (Baperlitbang) Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, mengadakan seminar optimalisasi produksi singkong untuk kebutuhan industri makanan di kabupaten tersebut. Kepala Baperlitbang Adji Hendra Liestyawan menyampaikan kegiatan tersebut menggali potensi produksi singkong dalam memenuhi kebutuhan industri makanan yang berlokasi di Kabupaten Kendal.
“Selain itu, memahami kesulitan petani dalam produksi singkong dan menjembatani kerja sama antara petani dan perusahaan dalam menampung singkong dari petani,” ujar Adji seperti dilansir laman kendalkab.go.id, belum lama ini.
Menurut Adji dalam mendukung perkembangan industri, banyak hal yang harus disiapkan agar masyarakat tidak hanya menjadi penonton. Salah satunya dengan menjadi penyuplai bahan baku untuk industri di Kabupaten Kendal.
Seminar yang digelar pada Kamis (13/1/2022) di gedung Abdi Praja Kabupaten Kendal itu menghadirkan naras sumber yakni Heri Suswanto selaku Bagian Umum PT Boga Makmur Gracia, Dr. Muhammad Sobri yang juga pengelola CV Tlogo Wungu Farm, dan Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian dan Pangan Kendal, Indarwati, S.P.
Adji menjelaskan salah satu industri di Kabupaten Kendal adalah PT Boga Makmur Gracia (BMG) yang merupakan industri makanan ringan. Salah satu produksinya adalah keripik singkong. Adapun suplai utama PT BMG adalah ke PT Indofood yang setiap hari harus memproduksi kripik singkong sebanyak13 ton.
Namun, kata Adji, kebutuhan singkong PT BMG sebagian besar masih dipenuhi oleh singkong dari luar wilayah Kendal. Pemasok yang paling banyak justru dari daerah Suka Bumi, Jawa Barat, sekitar 60%, lalu dari daerah lain sekitar Kendal 37% dari Kendal sendiri hanya 3%. Untuk itu dia berharap masyarakat Kendal harus bisa ikut serta berpartispasi dalam memanfaatkan peluang besar yang ada.
“Harapan kami Kendal ini menjadi penyuplai nomor satu bahan kripik singkong,” ujarnya.
Sementara itu, Kementerian Pertanian menggencarkan hilirisasi produk pangan lokal yang bernilai ekonomi tinggi, salah satunya pengembangan produk aneka olahan singkong guna menggairahkan sektor perekonomian masyarakat di pedesaan dan tingkat nasional.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Suwandi dalam keterangan tertulis belum lama ini menuturkan upaya untuk meningkatkan semangat petani singkong yakni menghadirkan hilirisasi. Komoditas singkong memiliki pasar khusus sehingga menaikkan kelas singkong dan petani memperoleh nilai tambah yang luar biasa.
“Singkong dapat dimanfaatkan semua bagiannya, tidak ada yang terbuang. Mulai dari daun, batang, buahnya semua dapat dimanfaatkan. Pangan lokal harus hadir di tengah masyarakat kita, kurangilah pangan impor. Ini pekerjaan berat, tetapi harus dimulai dan saya yakin akan bisa karena kesadaran milenial sekarang sudah bagus, memanfaatkan pangan lokal di-branding supaya naik kelas,” kata Suwandi. [AF-03] agrifood.id@gmail.com
Be the first to comment