Jakarta, AF – Produsen benih jagung hibrida lokal Caraka bertekad meningkatkan pasokan ke pasar ritel terutama di tingkat petani. Sejumlah daerah sudah mulai mengimplementasikan penanaman benih jagung asal Bengkulu tersebut.
Hal itu disampaikan Ukma Elsa Dias selaku Direktur PT Jagung Indonesia Mandiri (JIM) PT yang merupakan podusen benih jagung Caraka di Jakarta, Jumat (26/5).
Ukma menegaskan bahwa pihaknya sangat yakin bisa menembus pasar ritel karena peluang yang masih besar dan sejalan dengan program pemerintah dalam meningkatkan produksi jagung nasional. Apalagi, dari tiga varietas jagung Caraka tersebut memiliki keunggulan produksi di tanah masam.
“Produktivitas jagung Caraka bisa mencapai 9 ton kering per hektare. Ini boleh dibilang cukup tinggi dibandingkan rata-rata nasional baru sekitar 4,8-5,2 ton kering per hektare,” katanya.
Ukma menjelaskan, sejumlah daerah di Bengkulu, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, dan Nusa Tenggara Barat (NTB) sudah melakukan program demplot (demonstration plot) dengan produktivitas yang bagus. Untuk itu, pada 2017 ini pihaknya berharap bisa meningkatkan produksi benih. Pihaknya juga sangat mendukung program Kememterian Pertanian melalui calon petani calon lahan (CPCL) dalam neningkatkan produksi jagung.
“Persaingan pasar benih jagung cukup tinggi. Program pemerintah saat ini tentu sangat membutuhkan benih dalam jumlah yang banyak. Kami siap memasok kebutuhan benih dan tentu terus menggarap juga di pasar ritel,” katanya.
Direktur Marekting PT JIM Arman Saputra menjelaskan bahwa Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Dompu mendukung rencana pengembangan varitas jagung Caraka. Sebelum penanaman secara luas, benih jagung lokal itu diimplementasikan melalui demplot di setiap kecamatan. Pihak Distanbun Dompu cukup antusias dengan keunggulan kualitas dan kuantitas produksi Caraka. “Untuk jangka panjang, kondisi lahan di Dompu dan daerah-daerah di NTB cukup potensial dan cocok bagi jagung Caraka,” katanya. [AF-02]
Be the first to comment