
Jakarta, Agrifood.id – Coke One North America (CONA) yang mengelola teknologi informasi perusahaan Coca-Cola di Amerika Utara bekerja sama dengan SAP untuk memanfaatkan teknologi blockchain. Proyek percontohan dengan teknologi blockchain itu untuk mengontrol proses rantai pasok dari 70 franchisee dari Coca Cola dengan transaksi mencapai 21 juta dolar per tahun.
Menurut laporan dari Business Insider, Selasa (5/11/2019), klien CONA memproduksi dan mengirimkan sekitar 160.000 pesanan sehari dari Coca-Cola. Hal itu menyulitkan CONA untuk melihat proses pembotolan (visibilitas) yang masuk dalam rantai pasokan mereka. CONA berharap program percontohan blockchain dengan SAP akan memungkinkan pihaknya meningkatkan efisiensi dalam proses pembotolan dengan biaya yang lebih rendah.
“Ada sejumlah transaksi yang bersifat lintas-perusahaan dan banyak pihak yang tidak efisien. Mereka melewati perantara; sangat lambat. Kami merasa dapat meningkatkan semua ini dan menghemat sejumlah uang,” kata Andrei Semenov, Manajer Senior CONA.
Torsten Zube yang juga Kepala Jaringan Pusat Inovasi SAP, seperti ditulis Theblockcrypto.com, menegaskan pihaknya berharap dengan blockchain dapat menciptakan aliran dokumen di seluruh rantai pasok.
Program percontohan awal CONA dengan SAP dimulai dengan dua klien dan sekarang akan diperluas ke 70 franchisee dengan target transaksi mencapai 21 juta dolar per tahun. [AF-05]
agrifood.id // agrifood.id@gmail.com
Be the first to comment