Amazon Beli Whole Foods Rp 182 Triliun, Bisnis Grosir Terganggu

Salah satu gerai Whole Foods Market.

New York, AF – Pemberitahuan akuisisi Amazon.com, Inc terhadap Whole Foods Market telah mengguncang sektor ritel dan memberi tekanan besar pada sektor makanan dan grosir. Raksasa ritel online tersebut, awal pekan ini, mengumumkan membeli gerai makanan organik Whole Foods senilai US$ 13,7 miliar atau sekitar Rp 182,19 triliun (asumsi kurs Rp 13.298 per dolar Amerika Serikat) secara tunai. Langkah ini merupakan taruhan besar Amazon di bisnis makanan dan toko fisik.

Sejumlah kalangan menilai guncangan bakal terjadi mengingat Whole Food merupakan perusahaan relatif kecil. Bahkan, langkah Amazon pun menuai cemooh dan muncul kekhawatiran tersendiri. Pembelian itu berarti akan ada gangguan serius yakni pertokoan online yang masuk ke dalam industri e-commerce. Hal ini juga bakal mempercepat upaya para pedagang grosir menggunakan smartphone, menjual label-label pribadi dan makanan khusus lebih banyak, serta mengatasi kendala pengiriman makanan ke pemukiman rumah.

Demikian juga, kekuatan Amazon dalam menjaga harga tetap rendah telah memberi tekanan pada rantai pasar swalayan. Hal ini bisa mendorong pasar swalayan berkonsolidasi untuk meningkatkan efisiensi dan menekan biaya. Di sisi lain, juga memacu merger antarprodusen makanan besar dalam bernegosiasi dengan klien-klien yang lebih besar. “Ini adalah masalah besar. Amazon dianggap membawa perubahan sehingga keberadaan Amazon dapat menyebabkan dorongan lebih cepat tentang pengiriman makanan dan harga yang lebih rendah,” ujar Joe Agnese, analis dari CFRA Research.

Kendati para analis umumnya menyambut baik kesepakatan itu sebagai pembelian yang cerdas bagi Amazon, namun tidak bagi khalayak umum lainnya.
“Para penegak hukum antimonopoli pemerintah harus mencegah merger ini,” kata Barry C. Lynn, Direktur Program Pasar Terbuka di New America, sebuah kelompok think tank di Washington.

Amazon dinilai sudah mendominasi setiap sudut perdagangan online serta menggunakan kekuatannya untuk menetapkan persyaratan dan harga-harga bagi banyak produk yang paling penting dibeli atau dijual orang lain. “Sekarang Amazon memanfaatkan keuntungan tersebut untuk mengambil alih ritel fisik,” jelas Lynn.

Data perusahaan riset Global Data Retail menyebutkan Whole Foods baru menyumbang keuntungan sebesar 1,2% dari pangsa pasar makanan di AS dan Amazon baru 0,2%. Pemain terbesar di pasar yang terfragmentasi, Wal-Mart berkontribusi sebesar 14,5%, disusul Kroger di tempat kedua dengan kontribusi 7,2%. Pendapatan Amazon sendiri bertumbuh dari US$ 34 miliar di 2010 menjad US$ 136 miliar di 2016.

CEO Whole Foods John Mackey akan terus memimpin Whole Foods yang akan mempertahankan kantor pusatnya di Austin, Texas. Banyak orang menyukai Whole Foods Market karena menawarkan makanan alami dan organik terbaik. [BBC/CNN/AF-03]

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*