
AgriFood, Banda Aceh – Sebanyak tiga alat mesin pertanian produksi PT Pindad (Persero) Bandung diperkenalkan pada Pekan Nasional Kontak Tani Nelayan Andalan (Penas KTNA) ke-15, Sabtu (6/5). Presiden RI Joko Widodo pun meninjau acara yang digelar di Stadion Harapan Bangsa, Lhoong Raya, Banda Aceh itu.
Dalam keterangan tertulisnya, PT Pindad menyebutkan ketiga alat mesin pertanian itu untuk mendukung kemandirian dan percepatan program ketahanan pangan pemerintah. Semua komponen untuk produk ini berasal dari dalam negeri dan diproduksi di Pindad kecuali mesin (engine) dan transmisi. Dalam jangka panjang, seluruh komponen diharapkan bisa diproduksi di dalam negeri.
Produksi PT Pindad ini mendorong langkah pemerintah agar tidak lagi mengimpor alat dan mesin pertanian guna mewujudkan swasembada pangan.
Ketiga alat mesin pertanian itu adalah, pertama, pengolah tanah amphibi, PA-1800. Alat ini memiliki fungsi mengolah tanah sekaligus mencacah sisa jerami padi, jagung, dan gulma serta mencampur dengan tanah, sehingga akan meningkatkan kandungan bahan organik tanah. Kedua, mesin panen PP-160 untuk memanen jagung dan padi sekaligus memasukan hasil panen ke dalam karung. Lalu ketiga, traktor multiguna PTM-90 sebagai loader untuk berbagai jenis material seperti tanah, batu, pasir atau puing bangunan dengan kapasitas yang cukup besar, sebagai ekskavator kecil yang dilengkapi fungsi drilling dan jack hammer untuk keperluan konstruksi, pertanian, serta pemeliharaan fasilitas akses jalan pedesaan.
Disebutkan, dalam memproduksi ketiga mesin itu, Pindad bersinergi dengan PT Bhirawa dan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian.
Dindin Saipuddin selaku Engineering Pindad mengatakan bahwa semua mesin yang diproduksi pada tahun 2017 merupakan produksi perdana Pindad di bidang pertanian. Selama ini, perusahaan ini memproduksi berbagai jenis senjata api.
Be the first to comment