JAKARTA, AF – Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dianugerahi penghargaan Super Alumni Prominent IPB University sebagai apresiasi bagi alumnus yang dinilai memberikan kontribusi signifikan bagi bangsa dan negara.
Penghargaan tersebut diserahkan di Gedung Graha Widya Wisuda IPB University, Dramaga, Bogor, Kamis (18/12/2025), dalam rangkaian Pesta Rakyat Alumni IPB Pulang Kampus (PRA IPK) 2025. Kegiatan PRA IPK 2025 diisi dengan ratusan kegiatan mulai Kamis (18/12/2025) hingga Minggu (21/12/2025) dengan target dihadiri sekitar 50.000 alumni IPB dari berbagai angkatan di seluruh Indonesia.
Dalam sambutannya, SBY mengenang masa studinya di IPB University ketika jadi mahasiswa program studi doktor (S3) Ilmu Ekonomi Pertanian pada periode 2001-2004.
Dia mengaku bangga dengan capaian akademiknya selama menempuh pendidikan di IPB dan saat dilantik sebagai Presiden RI pada 2004, arah kebijakan pembangunan ekonomi nasional berangkat dari disertasi doktor tersebut.
Adapun disertasi tersebut berjudul Pembangunan Pertanian dan Perdesaan sebagai Upaya Mengatasi Kemiskinan dan Pengangguran: Analisis Ekonomi Politik Kebijakan Fiskal. Gagasan utama dalam disertasi tersebut kemudian menjadi fondasi visi dan misi pencalonannya sebagai presiden pada 2004.
“Itulah yang menjadi cikal bakal dalam visi dan misi sebagai calon presiden dahulu, dan kemudian menjadi bagian utama dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional,” ujarnya.
SBY menjelaskan, pengembangan dari pemikiran akademiknya itu mencakup konsep pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan serta kebijakan pembangunan yang berorientasi pada kelestarian lingkungan.
Beberapa waktu lalu saat Dies Natalis ke-50 Sekolah Pascasarjana IPB University, SBY menyebut keputusannya berkuliah di IPB University itu didasari ketertarikan pada ekonomi pembangunan, ketahanan pangan, pengentasan kemiskinan, dan pengurangan pengangguran.
Menurutnya, konten disertasi saat menuntaskan studi kemudian menjadi elemen penting dalam visi dan kebijakan ekonomi pemerintah selama memimpin pada periode 2004-2014. “Dengan strategi pertumbuhan berkelanjutan yang pro-growth, pro-job, pro-poor, dan pro-environment,” ungkapnya.
Selama 10 tahun era kepemimpinannya, menurut SBY, strategi tersebut menghasilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata 6 persen per tahun, Produk Domestik Bruto (PDB) naik sampai 400 persen, pendapatan per kapita meningkat 350 persen, kemiskinan turun dari 17 persen menjadi sekitar 10 persen, dan pengangguran menurun dari 9-10 persen menjadi 6 persen.
“IPB University punya andil sejarah, karena IPB University telah mendidik saya untuk membangun ekonomi selama 10 tahun yang alhamdulillah hasilnya juga nyata,” tuturnya.
Dalam sambutannya juga, SBY menegaskan komitmen untuk menjaga dan mempertanggungjawabkan kehormatan atas penghargaan Super Alumni Prominent IPB University yang diterimanya. Ia menyatakan akan terus berbuat nyata bagi almamater, Indonesia, hingga kontribusi yang lebih luas bagi dunia. Penghargaan tersebut menjadi pengingat atas tanggung jawab moral yang harus terus dijalankan. [AF/PR]
Be the first to comment