Lampung Timur, Agrifood.id – Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman mendorong percepatan rehabilitasi mangrove dalam upaya perlindungan lingkungan pesisir dan laut, serta pengelolaan kebencanaan maritim (mitigasi bencana) melalui strategi sinergi dengan berbagai institusi.
Hal itu disampaikan Asisten Deputi Lingkungan dan Kebencanaan Maritim Sahat Panggabean dalam keterangan tertulis di Jakarta, baru-baru ini.
Dia menjelaskan ada lima strategi sinergi dengan sejumlah institusi yang dilakukan guna mempercepat rehabilitasi mangrove pada tahun 2019-2023. Adapun strategi itu meliputi kerja sama dengan TNI Angkatan Laut, pengembangan green port dengan melibatkan Pelindo I-IV dan Terminal untuk Kepentingan Sendiri (TUKS).
Lalu strategi ketiga melalui Program Desa Tangguh Bencana Tsunami dengan melibatkan BNPB dan pemerintah daerah dan strategi keempat melibatkan kementerian/lembaga terkait, akademisi, NGO, LSM, dan perusahaan (CSR). Sedangkan strategi terakhir dengan Badan Restorasi Gambut dan pakar, terkait dengan land subsiden dan abrasi di daerah perbatasan dengan negara tetangga (Malaysia).
“Selain itu, direncanakan pula pengembangan Sistem Informasi Monitoring Mangrove yang bertujuan untuk memonitor capaian program rehabilitasi mangrove termasuk program pemberdayaan masyarakat,” tambah Sahat.
Kemenko Kemaritiman akan memberi penekanan pada poin-poin yang selama ini menjadi kendala rehabilitasi mangrove, yakni masalah bibit, masalah kesesuaian lahan, juga masalah terkait kebijakan pemanfaaatan lahan untuk keekonomian oleh pemerintah daerah, serta masalah perawatan pasca penanaman.
Secara terpisah, Pemerintah Kabupaten Lampung Timur menggelar Festival Mangrove di Desa Srimonosari, Kecamatan Labuhan Maringgai, Selasa (26/02/2019). Festival itu digelar bertujuan mempromosikan objek dan daya tarik wisata di Kabupaten Lampung Timur, disamping upaya penyelamatan bumi dari pemanasan dunia, pencegahan terjadinya erosi atau abrasi pantai dan juga sebagai tempat perlindungan bagi biota laut.
Bupati Lampung Timur, Chusnunia Chalim, saat membuka kegiatan mengatakan banyak manfaat yang didapat dengan diadakannya festival ini. Di Lampung Timur terdapat 101 festival, yang setiap festival memiliki makna dan tujuan masing-masing. “Seperti Festival Mangrove, selain mencegah abrasi pantai, juga mengajak masyarakat untuk menjaga lingkungan,” ujarnya.
Melalui festival tersebut, sesuai keterangannya, Pemkab Lampung Timur menjelaskan telah menanam mangrove sebanyak 500.000 batang. Selain itu, berbagai kegiatan lain juga digelar dalam festival itu diantatanya jalan sehat, senam pagi, kudang lumping, pengobatan gratis, penyuluhan tentang narkoba, bazar produk tari kreasi, dan berbagai lomba seperti lomba mewarnai, lomba makan kerupuk, lomba balap karung, dan lomba foto selfi.
agrifood.id // agrifood.id@gmail.com
Be the first to comment