Kubu Raya-Kalbar Siap Kembangkan Produk Olahan Singkong

Wakil Bupati Kubu Raya Sujiwo menerima perwakilan DPN MSI, Kamis (4/2/2021).

Pontianak, Agrifood.id – Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, akan mengoptimalkan komoditas singkong agar bisa meningkatkan pendapatan petani dan masyarakat desa. Salah satu harapan tersebut dengan meningkatkan nilai tambah dari olahan singkong.

Demikian disampaikan Wakil Bupati Kubu Raya Sujiwo ketika menerima Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Masyarakat Singkong Indonesia (MSI) yang diwakili Wakil Ketua Heriyanto Soba dan Direktur Eksekutif MSI Achmad Rachman pekan lalu. Hadir juga dalam pertemuan tersebut Ketua DPC Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa Nasional (Abpednas) Kubu Raya Busri Ismail dan sejumlah delegasi dari Badan Usaha Milik Pertanian (BUMP) Kubu Raya.

Sujiwo mengatakan potensi singkong di Kubu Raya cukup besar, baik ketersediaan maupun kesuburan lahan. Apalagi budidaya singkong sudah sangat akrab dengan masyarakat dan tidak sulit. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Kubu Raya sangat mendukung berbagai upaya dalam pengembangan singkong tersebut.

Salah satu lokasi kebun singkong di Desa Rasau Jaya 2, Kecamatan Rasau Jaya, Kubu Raya

“Budidaya tidak sulit dan tanah-tanah di Kubu Raya yang semi gambut akan cocok sekali dengan singkong. Jika mendapat sentuhan sedikit saja maka hasilnya akan optimal,” jelasnya, pekan lalu.

Namun, kata dia, pengembangan singkong itu harus diperkuat dengan aspek hilir atau pengolahan agar singkong mempunyai nilai tambah. Selain itu, kepastian harga dari komoditas singkong juga sangat dibutuhkan masyarakat. “Dia menjelaskan kepastian harga dan kejelasan pasar sangat penting. Mengapa petani sangat tertarik dengan sawit? Lepas dari berbagai kontroversinya, Di sawit ada kepastian yang membeli dan harga relatif stabil sehingga petani bisa mendapatkan dana untuk berbagai keperluannya,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Achmad Rachman dan Heriyanto Soba menjelaskan berbagai hal terkait dengan MSI dan juga prospek pengembangan singkong berbasis petani. Singkong bisa diolah menjadi berbagai kebutuhan masyarakat secara mandiri oleh beberapa petani maupun kelompok tani.
Terkait kepastian membeli, kata Achmad Rachman, singkong yang dihasilkan petani bisa langsung diolah dengan pabrik skala mini atau menengah yang dikelola oleh para petani sendiri. Jadi, semua produksi singkong di kawasan tertentu bisa dioptimalkanm untuk diolah menjadi berbagai produk turunan sesuaui kebutuhan masyarakat setempat.

Dialog MSI dengan petani dan pengurus desa Sungai Bulan, Kecamatan Sungai Raya.

“MSI memfasilitasi agar pengolahan singkong tersebut bisa terwujud dan dikelola diolah sendiri oleh petani,” jelas Achmad yang juga mantan Kepala Balai Penelitian Tanah, Kementerian Pertanian ini.

Sebelumnya, MSI berdialog dengan para petani dan pengurus desa di Desa Rasau Jaya 2, Kecamatan Rasau Jaya dan Desa Sungai Bulan, Kecamatan Sungai Raya. Kedua desa tersebut terletak di Kubu Raya. Dalam pertemuan tersebut, para petani di kedua desa tersebut sangat antusias untuk mengembangkan singkong. Namun, mereka masih mempertanyakan kepastian harga dan pembeli dari singkong yang dibudidayakan. Kedua desa tersebut masih terbatas dalam mengolah singkong, seperti keripik, tape, dan rengginang.

Selain Kubu Raya, pengembangan singkong di Kalimantan Barat juga sudah diupayakan sejak beberapa tahun lalu di Kabupaten Ketapang, Kayong Utara, Kapuas Hulu, dan beberapa daerah lainnya. Khusus di Kayong Utara dan Ketapang pernah ada investor China yang menyatakan berminat untuk melakukan investasi singkong. [AF-03]

Agrifood.id || agrifood.id@gmail.com

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*