Jakarta, AF – Tetra Pak, perusahaan pengemasan makanan terkemuka, meluncurkan pusat inovasi pelanggan (customer innovation center/CIC) pertama di Asia. Kehadiran CIC di Singapura untuk menjawab perkembangan kebutuhan yang cepat di pasar Asia.
Sebagaimana dilansir Foodprocessing.com pekan lalu, CIC diharapkan semakin menopang produsen makanan dan minuman di Asia yang terus meningkatkan inovasi produk dan menciptakan solusi terbaik. CIC yang berada di kawasan Tetra Pak Jurong tersebut dirancang khusus untuk menggabungkan infrastruktur, keahlian, dan proses Tetra Pak dalam membantu pelanggan menentukan dan mengevaluasi produk di seluruh rantai nilai. Dengan alat dan teknologi terbaru, CICI dirancang untuk memfasilitasi brainstorming, formulasi prototipe produk, menyesuaikan desain kemasan dan menyempurnakan produk sampai peluncuran ke pasar.
“Secara khusus, kami ingin membantu pelanggan memahami peluang yang terbuka di Asia dan untuk mengetahui bagaimana mereka dapat memasok ke pasar ekspor baru,” kata Managing Director Tetra Pak Oceania Craig Salkeld.
CIC Singapura merupakan yang ketiga dalam jaringan global CIC yang dikembangkan Tetra Pak, setelah Denton (AS) dan Dubai (UEA). Kehadiran CICI untuk menjawab perkembangan kebutuhan dan membantu para pengusaha manufaktur makanan dan minuman di kawasan Asia, termasuk Indonesia untuk menemukan peluang-peluang pertumbuhan baru.
“Kawasan Asia sangat dinamis dan pertumbuhannya cepat, namun semakin kompleks,” kata Wakil Presiden Pemasaran dan Manajemen Produk, Tetra Pak Asia Tenggara, Asia Timur dan Oseania, Bert Jan Post, dalam keterangann tertulis, pekan lalu.
Bert menambahkan teknologi di bidang ini juga berkembang pesat serta terjadi peningkatan perdagangan lintas batas. Untuk itu, pemilik label harus lebih fokus pada kemampuan kustomisasi, inovasi, dan lebih cepat tanggap terhadap tuntutan pasar.
Sebelumnya, Tetra Pak membangun pabrik pengemasan di Thailand dengan perkiraan investasi menembus 24 juta Euro. Pembangunan fasilitas pabrik itu mengingat pertumbuhan yang cepat dengan perkiraan tumbuh pada sektor ini mencapai 30% antara 2015 hingga 2018. Pabrik yang akan melayani kawasan Asia Tenggara tersebut akan mulai beroperasi pada 2018. [AF-03]
Be the first to comment