Jakarta, Agrifood.id – Animo konsumen terhadap permen beraroma kayu putih (Cajuputs Candy) yang merupakan cita rasa khas Indonesia ternyata terus meningkat. Kini, permen pelega tenggorokan pun digunakan sebagai permen layanan Bank BJB Syariah.
Menurut penggagas permen kayu putih yang juga guru besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Hanny Wijaya, upaya yang dilakukan BJB Syariah itu merupakan penghargaan atas produk dengan cita rasa lokal. Selain itu, langkah BJB Syariah itu menjadi bukti dan dukungan bagi semua inovasi. Pada akhirnya, inovasi tersebut harus diimplementasikan dan dirasakan manfaatnya.
“Sekarang sudah dijadikan sebagai permen service Bank BJB Syariah di Bogor,” kata Hanny kepada Agrifood di Bogor baru-baru ini.
Dijelaskan, permen yang diteliti sejak satu dekade silam tersebut semakin diterima masyarakat. Selain digunakan oleh BJB Syariah, permen kayu putih juga sudah dipasarkan secara khusus melalui sejumlah outlet, seperti gerai Serambi Botani.
Dalam sejumlah kesempatan, Hanny menjelaskan tidak sedikit tantangan dalam mengembangkan permen kayu putih. Padahal, permen tersebut menjadi eksperimen dalam mengembangkan sejumlah cita rasa lokal.
“Indonesia begitu kaya dengan cita rasa lokal, tetapi belum optimal digunakan. Permen kayu putih ini merupakan sebuah terobosan,” kata peraih Dosen Terbaik IPB Tahun 2013 ini.
Rupanya, permen kayu putih yang diyakini bisa mencegah sariawan ini sudah mendapatkan beberapa penghargaan diantaranya Anugerah Kekayaan Intelektual Luar Biasa (AKIL) dari enam kementerian Republik Indonesia (2012) serta pengakuan sebagai ASEAN Food Product pada ajang 13th ASEAN Food Conference di Singapura pada 2013 lalu.
“Kalau Ricola membawa rasa Switzerland, maka Cajuputs Candy membawa cita rasa Indonesia untuk lebih dikenal oleh dunia,” ujarnya pakar teknologi pangan ini.
Meski sempat ragu saat awal memulai pengembangannya, kata Hanny, permen ini ternyata semakin banyak digemari masyarakat. [AF-04]
agrifood.id // agrifood.id@gmail.com
Be the first to comment