Bogor, AF – Perhatian pemerintah Joko Widodo – Jusuf Kalla pada sektor pertanian dalam arti luas perlu diberi apresiasi. Seiring dengan itu, pemberdayaan dan partisipasi para petani, nelayan, dan praktisi yang terkait harus terus ditingkatkan agar semakin makmur dan sejahtera.
Demikian salah satu cita-cita pendirian Perkumpulan Petani dan Nelayan Nusantara (Peta Nusa) yang akan dideklarasikan dalam waktu dekat di Jakarta.
Menurut Bejo Rudiantoro dan Uun Widhi Untoro, yang mewakili para pendiri Peta Nusa, komitmen agar petani dan nelayan semakin makmur dan sejahtera menjadi prioritas utama. Dalam pernyataan pendiriannya, petani dan nelayan Nusantara diharapkan semakin memiliki jiwa kewirausahaan sosial, terampil, inovatif, dan profesional. Hal itu menjadi bagian dari upaya mewujudkan kedaulatan pangan nasional.
“Ini menjadi salah satu faktor yang mendorong Peta Nusa. Beberapa pertemuan dalam dua bulan terakhir semakin menguatkan tekad untuk segera mewujudkan Peta Nusa. Deklarasi akan dilakukan pada Kamis (6 Juli) mendatang sehingga sangat mengharapkan dukungan semua pihak,” kata Bejo dan Uun, beberapa waktu lalu.
Uun mengatakan kehadiraan Peta Nusa akan semakin mensinergikan berbagai potensi yang ada untuk menopang kedaulatan pangan dan kesejehteraan petani. Apalagi, Peta Nusa juga sudah mempunyai jaringan pada tingkat basis yang sudah dirintis selama ini.
“Apa yang sudah dilakukan selama ini harus lebih disinergikan. Dengan kemampuan dan jaringan yang ada, Peta Nusa berupaya agar sinergi tersebut semakin optimal,” kata Uun.
Bejo menambahkan Indonesia sebagai negara agraris bisa mengoptimalkan potensi pertanian dan sumber daya alam yang ada untuk kesejahteraan bangsa. Hal itu bisa terwujud jika berbagai potensi yang ada bisa disinergikan sehingga perhatian pada infrastruktur pertanian harus diikuti dengan pemberdayaan pada para pelakunya.
“Peluang itu ada karena tekad pemerintahan sekarang juga sangat besar untuk kedaulatan pangan,” tegas jebolan Universitas Gadjah Mada (UGM) ini. [AF-02]
Be the first to comment