Sukabumi, AF – Presiden Joko Widodo terkesan dengan pengelolaan produsen padi asal Kabupaten Sukabumi bernama Badan Usaha Milik Rakyat (BUMR) Pangan. Jokowi pun mengaku ingin menerapkan cara kelola BUMR Pangan di daerah lain. Pekan depan, pengelola BUMR Pangan diminta mempresentasikan pola pengelolaan secara menyeluruh dalam rapat kabinet.
Menurut Jokowi, BUMR Pangan berhasil mengkorporasikan petani dalam skala ekonomi yang besar. Selain itu, pemrosesan dari gabah menjadi beras dikatakannya telah dikerjakan dengan cara-cara yang modern. Begitu pula dengan pengemasannya yang menurut Jokowi menarik. “Saya sangat menghargai cara-cara modern mengkorporasikan petani yang dilakukan oleh PT BUMR pangan ini,” katanya saat berkunjung ke BUMR Pangan di Kelurahan Pasirhalang, Kecamatan Sukaraja, Sukabumi, Jabar, Jumat (1/9).
Menurut Presiden, proses bisnis yang dilakukan dengan mengajak petani di masyarakat secara berkelompok ke dalam skala industri. Selain mengkorporasikan petani, juga diaplikasikan teknologi dalam proses produksi berasnya. Usaha tersebut memanfaatkan quadcopter nirawak untuk memeriksa keadaan tanaman padi dan juga aplikasi digital dalam perawatan tanaman.
“Kalau di Sukabumi bisa, kenapa di daerah lain enggak bisa,” ujar Jokowi terkait pengaplikasian proses bisnis yang direncanakan diujicoba di daerah lain.
Total biaya membangun proses bisnis pengolahan beras di Sukabumi membutuhkan sekitar Rp 48 miliar untuk lahan padi seluas 1.000 hektare. Sedangkan untuk lahan seluas lima ribu hektare dibutuhkan sekitar Rp 254 miliar.
Hasil olahan beras, lanjutnya, juga dikemas dalam bentuk yang menarik dan modern sehingga dapat langsung dipasarkan ke konsumen.
“Dalam skala yang besar ada economic skill dikerjakan dengan cara-cara modern. Di-packaging seperti ini kemasannya. Sangat modern, sangat menarik. Bisa masuk langsung ke retail,” tambahnya.
Ketua PT BUMR Pangan Luwarso pun, kata dia, juga akan diundang ke Istana untuk menyampaikan sistem operasional koperasi bersama sejumlah kementerian terkait, seperti Menteri Pertanian, Menteri Perdagangan, dan juga Menteri PU-PERA. “Jadi saya kira akan saya copy. Mungkin minggu depan, Pak Warso akan kami undang ke istana untuk bicara. Saya ingin ini di-copy sebagai sebuah contoh untuk tempat-tempat yang lain. Biar nanti dikomandani Pak Warso,” jelas Presiden.
Menurutnya, pemerintah pun masih akan mengkaji sistem permodalan yang tepat guna mendirikan koperasi BUMR Pangan di berbagai daerah lainnya. [AF-05]
Be the first to comment