Masih Diandalkan di Bogor, Industri Tapioka Rakyat Perlu Diberi Perhatian

Seorang ibu menjemur tapioka dan onggok di Kampung Singkong Sentul, Bogor.

Bogor, Agrifood.id – Industri tepung tapioka rakyat (Ittara) yang selama ini menjadi tumpuan di beberapa daerah perlu mendapatkan perhatian dari berbagai pihak. Pendekatan terintegrasi diharapkan bisa meningkatkan produktivitas dan menopang ekonomi masyarakat.

Baca : Pakai E. coli, Botol Plastik PET Bisa Diubah Jadi Aroma Vanili

Hal tersebut menjadi salah satu pembahasan ketika jajaran DPN Masyarakat Singkong Indonesia (MSI) berkunjung ke produsen tapioka rakyat di Kampung Singkong Sentul, Bogor, Rabu (23/6/2021). Dalam kunjungan itu, Ketua Umum MSI Arifin Lambaga, Dewan Penasehat Iskandar Andi Nuhung, Direktur Eksekutif Achmad Rachman didampingi inisiator Kampung Singkong Sentul Heriyanto Soba berdialog dengan produsen dan pekerja yang memproduksi tapioka dan onggok.

Baca : Singkong hingga Bajigur Didorong Masuk Perhotelan

Arifin menjelaskan singkong mempunyai ragam olahan yang masih sangat dibutuhkan di dalam negeri, termasuk tapioka. Salah satunya meningkatkan produktivitas dengan berbagai pendekatan yang terintegrasi. “MSI mengajak berbagai pihak dalam mendukung para pengolah singkong sehingga meningkatkan nilai tambahnya,” ujarnya.

Tepung tapioka yang baru selesai dijemur (Agrifood.id)

Seperti diketahui, Kampung Singkong Sentul sebenarnya gagasan mengenalkan berbagai olahan singkong dalam satu kawasan di Desa Pasir Laja, Kecamatan Sukaraja, Bogor. Mulai dari gaplek, tapioka, onggok, pengolahan kulit hingga produksi kuliner tradisional maupun milenial.

Baca : Wisata Kampung Singkong Sentul, Cabut Sendiri Rp 50 Ribu Per Pohon

“Inisiatif ini sudah dikomunikasikan dengan masyarakat, tetapi tidak mudah karena banyak kendala yang harus dibenahi lagi,” ujar Heriyanto yang juga Wakil Ketua MSI ini.

Melintasi kebun singkong (agrifood.id)

Billah, salah satu produsen tapioka (aci) di kawasan tersebut sangat berharap agar perhatian pada singkong dan industri tapioka rakyat semakin ditingkatkan. Ada beberapa kendala yang dihadapi seperti kualitas, harga tapioka yang fluktuatif dan lahan yang semakin terbatas. “Kabarnya aci dari Bogor itu sangat bagus untuk kerupuk dan pempek, tapi makin hari kok makin susah karena harga yang terus berubah,” kata Billah.

Selain sentra tapioka, ampas dari pengolahan menghasilkan onggok yang bisa menjadi bahan campuran untuk saus dan roti. Untuk onggok dengan kualitas rendah biasanya menjadi bahan untuk pakan ternak, lem kertas, dan obat nyamuk. [AF-02] agrifood.id@gmail.com

Agrifood adalah portal media pangan dan seputar industri makanan/minuman. Selain sumber informasi, Agrifood juga melayani berbagai jasa dan aktivitas, seperti konsultasi, komunikasi dan promosi produk atau komoditas untuk pengembangan industri, penguatan brand/merek/citra dan berbagai kerja sama lainnya. Info lebih rinci bisa hubungi 08161408154.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*