Edinburgh, Agrifood.id – Tim ilmuwan dari Universitas Edinburgh berhasil mengubah botol plastik menjadi bahan beraroma (perisa/flavour) vanili. Ini pertama kalinya bahan kimia berharga dibuat dari sampah plastik. Para peneliti tersebut menguraikan plastik polyethylene terephthalate polymer (PET) menjadi aroma vanili dengan menggunakan bakteri Escherichia coli (E. coli).
Baca : Ribuan Ikan Mati, Benarkah Disebabkan Industri Pengolahan Atsiri?
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Green Chemistry menyebutkan bakteri E. coli yang direkayasa untuk mengubah polyethylene terephthalate polymer menjadi , terephthalic acid (TA) atau asam tereftalat. Kemudian menggunakan organisme kecil untuk mengubah TA menjadi aroma vanili.
Baca : Wisata Kampung: Ampas Singkong Jadi Saus, Pakan, dan Obat Nyamuk
“Ini adalah contoh pertama penggunaan sistem biologis untuk mendaur ulang sampah plastik menjadi bahan kimia industri yang berharga dan punya implikasi yang sangat menarik bagi perputaran ekonomi,” ungkap Prof Joanna Sadler dari Universitas Edinburgh, belum lama ini.
Baca : Plastik, Makanan Berpemanis dan Minuman Bersoda Segera Dikenakan Cukai
Dilansir dari The Guardian, sekitar 1 juta botol plastik terjual setiap menit di seluruh dunia. Padahal, plastik kehilangan sekitar 95 persen nilainya sebagai material setelah sekali pakai. Selain itu, hanya 14 persen dari botol plastik bekas yang didaur ulang. Bahkan, saat ini botol-botol yang didaur ulang itu hanya dapat diubah menjadi serat buram untuk pakaian atau karpet. Vanili banyak digunakan dalam industri makanan dan kosmetik. Aroma atau perisa ini juga merupakan bahan kimia curah penting yang digunakan untuk membuat obat-obatan, produk pembersih, dan herbisida.
Seperti ditulis dalam laman Universitas Edinburgh, para peneliti menghangatkan kaldu mikroba hingga 37 derajat Celsius selama sehari, kondisi yang sama seperti membuat bir. Ini mengubah 79 persen TA menjadi vanili.
Baca : Bantu Petani, MSI Bogor Raya Produksi Stick Singkong Bumbu Alami
“Proyek kami menantang persepsi bahwa plastik adalah sampah yang bermasalah. Sebaliknya, kami menunjukkan penggunaannya sebagai sumber karbon baru yang dapat digunakan untuk menghasilkan produk bernilai tinggi,” terang Stephen Wallace yang juga dari Universitas Edinburgh. [AF-02] agrifood.id@gmail.com
Agrifood adalah portal media pangan dan seputar industri makanan/minuman. Selain sumber informasi, Agrifood juga melayani konsultasi, komunikasi, event, dan promosi produk atau komoditas untuk pengembangan industri, penguatan brand/merek/citra dan berbagai kerja sama atau aktivitas lainnya. Info lebih rinci bisa hubungi 08161408154.
Be the first to comment