Bantu Petani, MSI Bogor Raya Produksi Stick Singkong Bumbu Alami

Singkong bumbu alami siap saji

Bogor, Agrifood.id – Anjloknya harga singkong selalu terjadi dan sangat merugikan petani. Untuk mengatasinya, Masyarakat Singkong Indonesia (MSI) Bogor Raya mendorong diversifikasi berbagai produk olahan singkong. Salah satunya adalah stick singkong bumbu alami yang diolah dari singkong organik.

Baca : Genjot Industri Pertanian, Ethiopia Bangun Taman Agroindustri Terpadu Ketiga

“Ini cara membantu petani dengan meningkatkan nilai tambah singkong organik. Jangan sampai petani sudah capai budidaya, lalu harus merugi karena harga anjlok,” kata Abah Gozali, praktisi kuliner pangan lokal yang juga pengurus MSI Bogor Raya.

Stick singkong bumbu alami diolah Abah Gozali (agrifood.id)

Dikatakan, Stick Singkong Bumbu Alami tersebut siap saji dan bisa dikonsumsi dengan digoreng atau dikukus. Adapun bumbu yang diracik dari bahan dan rempah alami sehingga dijamin kesehatannya. Harga jualnya Rp 5.000 per pack (350 gram) yang sudah dikemas bersama bumbunya. Untuk pemesanan online Jabodetabek bisa menghubungi 081356564448 atau 08161408154. Selain stick siap saji, Gozali juga bisa mengolah singkong menjadi kuliner milenial seperti kremes, spaghetti, dan pizza dari singkong.

Baca : Plastik, Makanan Berpemanis dan Minuman Bersoda Segera Dikenakan Cukai

“Selain praktis untuk konsumsi rumah tangga, bisa dijual lagi oleh reseller karena mampu bertahan 1-2 bulan dalam freezer. Ini sudah berjalan sebulan lebih dan animo konsumen cukup bagus. Empuk dan bumbunya terasa,” jelas Abah saat ditemui di Gerai Pangan Lokal, Senin (14/6/2021).

Singkong organik dari Kampung Singkong Sentul (agrifood.id)

Ketua MSI Bogor Raya Heriyanto Soba menjelaskan singkong diproduksi petani di Kampung Singkong Sentul dan tidak menggunakan pupuk kimia. Selama ini, para petani hanya memproduksi untuk kebutuhan tapioka dan harganya sangat fluktuatif.

“Harga selalu jatuh saat panen raya dan petani tidak punya alternatif. Di Kampung Singkong Sentul ini mulai dicoba secara terbatas untuk produksi singkong organik. Keperluan tapioka tetap ada, sedangkan untuk konsumsi hanya pakai pupuk kandang,” ujar Wakil Sekjen Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor (HA IPB) ini.

Baca : Wisata Kampung: Ampas Singkong Jadi Saus, Pakan, dan Obat Nyamuk

Secara terpisah, upaya meningkatkan harga jual singkong juga dilakukan beberapa kalangan lainnya. Selain membantu petani, juga mempromosikan singkong sebagai makanan sehat karena diproduksi secara organik.

Salah satunya dilakukan pakar pangan yang juga Guru Besar IPB Hanny Wijaya bersama petani dampingannya belum lama ini di Bogor, Jawa Barat. Awalnya, singkong yang diproduksi petani itu sulit dijual ke pasar umum karena harga anjlok. Kemudian diolah secara organik dan melakukan penjualan terbatas melalui online kepada sejumlah kerabat.

“Hasilnya lumayan sangat membantu petani karena dijual utuh dengan harga Rp 6.500 per kilogram. Mudah-mudahan berkelanjutan dan petani semakin tertarik karena harga yang menarik,” kata peneliti Glucodiab Drink yang menurunkan gula darah dari kumis kucing ini. [AF-02] agrifood.id@gmail.com

Penjualan singkong produksi petani dampingan Prof Dr Hanny Wijaya (agrifood.id)

Agrifood adalah portal media pangan dan seputar industri makanan/minuman. Selain sumber informasi, Agrifood juga melayani berbagai jasa dan aktivitas, seperti konsultasi, komunikasi dan promosi produk atau komoditas untuk pengembangan industri, penguatan brand/merek/citra dan berbagai kerja sama lainnya. Info lebih rinci bisa hubungi 08161408154.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*