Bogor, Agrifood.id – Diabetes menjadi ancaman yang paling ditakui karena menyebabkan kematian, buta, penyakit jantung dan gagal ginjal. Data Organisasi Internasional Diabetes Federation (IDF) yang dikutip Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memperkirakan sedikitnya 463 juta orang pada usia 20-79 tahun di dunia menderita diabetes pada 2019. Kini, potensi ancaman itu bisa dicegah dengan mengoptimalkan tanaman rempah dan herba di Indonesia. Salah satunya adalah kumis kucing (Orthosiphon aristatus B.Miq) yang selama ini lebih dikenal berkhasiat menghancurkan batu ginjal.
IPB University dan Soho Global Health Company yang didukung Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) telah berkolaborasi sejak beberapa tahun lalu dalam mengolah kumis kucing tersebut. Adapun penemu formula yang disebut sebagai Glucodiab Drink itu adalah guru besar IPB University Hanny Wijaya.
Baca : Wisata Singkong Sentul, dari Olahraga Santai hingga Paham Tapioka dan Onggok
“Kumis kucing mempunyai senyawa bioaktif dan kaya sekali antioksidan, di antaranya bisa menurunkan gula darah,” kata Hanny Wijaya dalam webinar “The Story’ of Glucodiab Drink” yang diselenggarakan Unihealth a Soho Global Health Company, LPDP dan IPB University, Rabu (16/12/2020).
Acara tersebut dihadiri Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/KaBRIN) Bambang P Soemantri Brodjonegoro, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Penny K Lukito, Rektor IPB University Arif Satria, direksi dan pimpinan PT Soho Global Health Company.
Hanny menjelaskan Indonesia mempunyai kearifan yang dikenal dengan jamu sebagai warisan dari leluhur. Banyak kearifan lokal dan best practice menggunakan sumber daya alam dalam menjaga kesehatan. Hal ini penting dalam mencegah penyakit daripada mengobati.
Baca : Cargill Investasi USD 100 Juta untuk Perluasan Pabrik di Jawa Timur
Baca : Makin Diminati, VCO Asal Flores Bisa Penuhi Kebutuhan Industri
Dikatakan, pengembangan kumis kucing ini berawal dari penelitian bersama dengan Biofarmaka IPB pada tahun 2006, kemudian berlanjut dalam beberapa kajian hingga akhirnya berkolaborasi dengan PT Soho Global Health Company dan didukungan oleh LPDP.
Dalam pengembangannya, kumis kucing lalu dipadukan dengan beberapa tanaman herbal yang sama-sama berkhasiat untuk mencegah penyakit degenartif. Selain kumis kucing, ada beberapa bahan alami sebagai campuran dalam minuman yang dikaji yakni jeruk purut, jeruk nipis, jahe gajah, kayu secang, lemon dan temulawak.
Dalam kolaborasi bersama Soho Global Health Company lalu lahirlah Glucodiab Drink. Gluco itu berarti gula dan diab itu dari diabetes atau kencing manis. Glucodiab Drink ini merupakan formula minuman fungsional berbasis rempah-rempah dan herba untuk mengatasi kencing manis dengan komposisi terbesar berasal dari tanaman kumis kucing.
“Saya betul-betul terharu, banyak apresiasi yang datang serta terima kasih yang sebesar-besarnya atas semua pihak yang telah terlibat. Semoga jamu Indonesia bisa mengejar Traditional Chinese Medicine (TCM) dan Ayuverda, sebagai obat tradisional,” ujar Hanny.
Dirangkum dari laman IPB, Berdasarkan riset, ekstrak tanaman kumis kucing yang menjadi komposisi utama pada Glucodiab Drink memiliki khasiat pada dosis tertentu, terbukti dapat menurunkan kadar gula darah dan menaikkan high-density lipoprotein (HDL) atau biasa disebut sebagai kolesterol baik, menurunkan tekanan darah, serta menurunkan ukuran batu ginjal.
Menristek/KaBRIN Bambang P Soemantri Brodjonegoro dan Kepala BPOM Penny K Lukito memberikan apresiasi dan mengatakan kerja sama untuk produk Glucodiab Drink ini menjadi contoh dalam hilirisasi berbagai produk penelitian.
“Semoga sinergi yang baik ini terus berlanjut untuk menghasilkan produk yang bermanfaat untuk masyarakat,” ujar Bambang dalam sambutan membuka webinar tersebut. [AF-03]
agrifood.id || agrifood.id@gmail.com
Be the first to comment