Bogor, Agrifood.id – Selain mengurangi konsumsi beras, pangan lokal sangat diperlukan dalam menghadapi pandemi Covid-19. Kementerian Pertanian gencar mendorong diversifikasi pangan lokal beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA). Salah satu upayanya menggelar program Gerai Pangan Lokal di sejumlah daerah, seperti di Kota Bogor, Jawa Barat, sejak pertengahan Maret 2021 lalu.
Baca : Wisata Kampung Singkong Sentul, Cabut Sendiri Rp 50 Ribu Per Pohon
Dalam Gerai Pangan Lokal akan menghadirkan Live Cooking Aneka Pangan Olahan Lokal dari Abah Gozali pada Minggu (13/6/2021) di Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian (BPATP) Taman Kencana, Jl Salak 22, Kota Bogor. Abah selaku praktisi pangan lokal dan perintis Kosibo mengatakan berbagai pangan lokal seperti singkong, talas, sorghum, dan pisang akan ditampilkan dalam bentuk kuliner milenial.
“Kami akan sediakan olahan yang paling sederhana hingga modern, seperti spaghetti dan pizza yang berbasis pangan lokal. Silahkan dicoba pada acara live cooking, tapi mohon maaf kalau stock-nya tidak banyak. Apalagi program ini digelar dengan standar protokol kesehatan yang ketat di tengah pandemi,” ujar Abah Gozali, Jumat (11/6/2021).
Baca : Plastik, Makanan Berpemanis dan Minuman Bersoda Segera Dikenakan Cukai
Adapun di sela-sela live cooking tersebut, Abah bersama beberapa pengurus Masyarakat Singkong Indonesia (MSI) Bogor Raya menyediakan singkong organik dan olahan siap saji. Penjualan singkong siap saji tersebut sebagai upaya untuk terus meningkatkan kesadaran masyarakat pada pangan lokal. Hal itu sejalan dengan upaya MSI Pusat yang hendak berkontribusi memasok berbagai olahan singkong menyusul kesepakatan Kementan pada Mei lalu dengan jajaran Group Accor yang memiliki jaringan 1.000 hotel se-Asia Tenggara.
Baca : Kementan Dorong Pangan Lokal Masuk Perhotelan, Hidupkan Perekonomian Nasional
“Singkong yang diolah jadi kuliner milenial, sangat layak jadi menu hotel bertaraf internasional. Tapi, sumber daya dan keberlanjutan produksi itulah yang harus disiapkan secara baik,” kata Heriyanto Soba, Ketua MSI Bogor Raya.
Selain untuk konsumsi, singkong juga bisa diolah untuk berbagai kebutuhan bahan baku industri. Menariknya, wilayah Bogor sebenarnya menjadi salah satu perintis olahan singkong sejak tahun 1940-an, salah satu produksinya adalah tapioka yang biasa dikenal dengan aci atau kadang disebut juga sagu. Umumnya, produsen tapioka rakyat tersebut bergerak mandiri dan nyaris belum tersentuh program pemerintah pusat maupun daerah.
Untuk itu, MSI Bogor Raya merintis konsolidasi para produsen tapioka rakyat dalam Program Kampung Singkong Sentul (Kastel) yang dimodifikasi dengan konsep wisata dan pemberdayaan masyarakat. “Sentra produsen tapioka rakyat itu menyebar di beberapa wilayah Kota dan Kabupaten Bogor. Di sekitar lokasi saya, dalam satu RW saja, setidaknya ada 30 produsen tapioka rakyat,” ujar Pepen, salah satu produsen tapioka di Pasir Kakapa, Sukaraja, Bogor. [AF-03] agrifood,id@gmail.com
Agrifood adalah portal media pangan dan seputar industri makanan/minuman. Selain sumber informasi, Agrifood juga melayani berbagai jasa dan aktivitas, seperti konsultasi, komunikasi dan promosi produk atau komoditas untuk pengembangan industri, penguatan brand/merek/citra dan berbagai kerja sama lainnya. Info lebih rinci bisa hubungi 08161408154.
Be the first to comment