Jakarta, Agrifood.id – Kinerja emiten restoran, waralaba dan bisnis makanan serta minuman turun selama kuartal I 2021. Hal itu bisa dilihat dari PT Sentra Food Indonesia Tbk (FOOD), PT Diamond Food Indonesia Tbk (DMND), dan PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST).
Kinerja PT Sentra Food Indonesia Tbk (FOOD) pada kuartal I 2021 kurang menggembirakan. FOOD membukukan penurunan penjualan bersih sebesar 8,85% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Mengutip laporan keuangan Sentra Food Indonesia yang dirilis pada Rabu (30/6), penjualan bersih FOOD hingga akhir Maret 2021 tercatat sebesar Rp 23,83 miliar. Nilai tersebut lebih rendah dibandingkan penjualan bersih pada 2020 yang mencapai Rp 26,15 miliar.
Secara rinci, penjualan bersih FOOD di kuartal pertama tahun ini meliputi penjualan daging olahan dan daging mentah sebesar Rp 14,47 miliar dan Rp 9,35 miliar. Keduanya mencatatkan penurunan masing-masing 8,85% dari torehan di kuartal I 2020. Meskipun begitu, FOOD masih mampu memangkas pengeluaran sejumlah pos beban. Tercatat, beban pokok penjualan turun 2,10% dari semula Rp 15,81 miliar menjadi Rp 15,48 miliar di akhir kuartal pertama tahun ini.
Baca : Plastik, Makanan Berpemanis dan Minuman Bersoda Segera Dikenakan Cukai
Di periode pertama tahun ini FOOD masih harus mencatatkan kerugian. Per 31 Maret lalu, rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias rugi bersih naik signifikan 260,38% dari Rp 651,91 juta menjadi Rp 2,34 miliar.
Kinerja lesu juga dialami Diamond Food Indonesia (DMND) yang membukukan penurunan pendapatan 7,15% dari semula Rp 1,72 triliun di kuartal I 2020 menjadi Rp 1,60 triliun. Mengutip laporan keuangan perusahaan, pendapatan DMND hingga akhir Maret lalu ditopang penjualan barang lokal sebesar Rp 1,59 triliun, yang disusul penjualan ekspor senilai Rp 2,68 miliar. Keduanya pun tercatat menyusut 7,11% dan 23,82% dari torehan di kuartal I-2020.
Sekedar informasi, hingga 31 Maret 2021, DMND membukukan aset senilai Rp 5,65 triliun dengan jumlah liabilitas Rp 966,81 miliar dan ekuitas Rp 4,69 triliun.
Sementara itu, emiten pengelola restoran waralaba yang memegang merek dagang KFC Indonesia, PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), mencatatkan kerugian bersih pada kuartal I-2021 sebesar Rp 61,47 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencetak laba bersih Rp 5,41 miliar. Penurunan laba bersih ini salah satunya diakibatkan oleh berkurangnya pendapatan perusahaan menjadi Rp 1,08 triliun, turun 28,66% dari pendapatan kuartal I-2020 sebesar Rp 1,52 triliun.
Baca : 8 Universitas di Indonesia dan Eropa Berkolaborasi Atasi Limbah Makanan
Berdasarkan publikasi laporan keuangan yang dikutip cnbcindonesia.com, penjualan FAST terdiri atas penjualan makanan dan minuman, komisi atas penjualan konsinyasi dan jasa layanan antar. Lini bisnis makanan dan minuman menyumbang porsi penjualan tertinggi sebesar Rp 1,07 triliun atau turun dari sebelumnya Rp 1,49 triliun.
Pendapatan dari komisi atas penjualan konsinyasi juga ikut turun menjadi Rp 12,81 miliar dari semula Rp 20,64 miliar, sedangkan penghasilan dari jasa layanan antar mengalami kenaikan menjadi Rp 2,48 miliar dari semula Rp 959 juta.
Per 31 Desember 2020, saham perusahaan dipegang PT Gelael Pratama 39,84%, PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) dari Grup Salim sebesar 35,84%, dan investor publik 24,24%. Hingga akhir kuartal pertama (31 Maret) 2021, perusahaan mempunyai 14.604 karyawan tetap, berkurang 631 karyawan dari akhir tahun lalu sebanyak 15.235 karyawan.[AF-04] agrifood.id@gmail.com
Agrifood adalah portal media pangan dan seputar industri makanan/minuman. Selain sumber informasi, Agrifood juga melayani berbagai jasa dan aktivitas, seperti konsultasi, event, komunikasi dan promosi produk atau komoditas industri, penguatan brand/merek/citra dan berbagai kerja sama lainnya. Info lebih rinci bisa hubungi 08161408154.
Be the first to comment