Parlemen Malaysia: Jangan Hanya Andalkan Nasi, Konsumsilah Singkong

Singkong yang baru dipanen dan siap diolah.

Sungai Petani, AF – Masyarakat Malaysia diimbau untuk tidak hanya mengandalkan nasi sebagai sumber karbohidrat, melainkan beralih ke karbohidrat lain sebagai makanan pokok seperti singkong.

Demikian disampaikan Ketua Dewan Rakyat Tan Sri Johari Abdul seperti ditulis New Straits Times akhir pekan lalu. Penegasan kepada wartawan itu usai pengecekan acara ‘Jualan Temuramah Madani’ di Bandar Perdana, Malaysia. Adapun Dewan Rakyat merupakan bagian dari Parlemen Malaysia sebagai badan legislatif. Parlemen Malaysia terdiri dari Dewan Rakyat dan Dewan Negara (atau Senat).

Baca : Sambut Lebaran, Singkong Parut Bisa Jadi Bahan Baku Cemilan Sehat dan Milenial

Dikatakan, ajakan konsumsi singkong bisa menjadi alternatif yang baik sambil menunggu permasalahan pasokan beras putih lokal teratasi. Apalagi, Malaysis mempunyai sejarah panjang dalam konsumsi singkong.

“Kalau nasi jadi persoalan, (kita perlu memikirkan ) apa gunanya makan nasi… (itu) karena kita butuh karbohidrat. Saya kira kalau ada alternatif lain (kita harus memilihnya) sementara kita menyelesaikan masalah beras,” ujarnya.

Dia memperjelas juga bahwa konsumsi singkong ternyata lebih sehat. Dirinya pernah berdiskusi dengan beberapa anggota parlemen Sarawak tentang budidaya singkong sebagai makanan tambahan karena nilai gizinya dan kadar gulanya lebih rendah jika dibandingkan gula yang terkandung dalam nasi.

Baca : Masakan Gosong Bawa Berkah, Kikunae Ikeda Raup Cuan Rp 8 T

“Saya sudah membahas (masalah ini) dan saya memahami hal ini berhasil di Sarawak. (Oleh karena itu,) jika kita bisa memperkenalkan makanan tambahan untuk menggantikan nasi, saya yakin kita bisa memilih untuk menanam singkong jenis apa pun yang cocok,” kata Johari.

Dia menambahkan bahwa langkah ini juga dapat dilihat sebagai salah satu cara untuk mengatasi masalah beras di Malaysia dan mencari cara untuk mengatasinya. Sejalan dengan itu, ada potensi besar bagi masyarakat untuk memproduksi sumber pangan sendiri dan mengurangi ketergantungan terhadap impor.

Dalam kajiannya, Swee-lian Tan dan Khatijah Idris dari Universiti Tunku Abdul Rahman menjelaskan luas lahan singkong di Semenanjung Malaysia terus menurun karena aih fungsi sejak tahun 1997 lalu. Namun, potensi pengembangan singkong tersebut masih sangat terbuka untuk konsumsi dan industri. [AF/SP]

Advertorial

IPBCommunication melayani berbagai jasa, seperti komunikasi (government/ community/private), media/public relation, promosi, business intelligent, analisis media hingga crisis management. Didukung dengan tim profesional, berpengalaman luas dalam komunikasi dan pernah berkarir di sejumlah media nasional/internasional. Info lebih rinci bisa hubungi 081356564448 atau agrifood.id@gmail.com

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*