Liurai, Minuman Bir Timor Leste dari Fermentasi Singkong

Kupang – Republik Demokratik Timor-Leste (RDTL) pernah mengembangkan minuman bir dari olahan singkong yang dikenal dengan nama Liurai. Minuman dengan kadar alkohol rendah (7,8%) tersebut bisa mendongkrak produksi singkong masyarakat.

Informasi yang dihimpun menyebutkan minuman Liurai tersebut diproduksi perusahaan Heineken Timor-Leste sejak tahun 2019 lalu. Belakangan produksi Liurai semakin dibatasi karena pembenahan dari perusahaan tersebut. Padahal, perkembangan produksi Heineken Timor Leste bisa mendongkrak peningkatan komoditas singkong. Singkong, jagung, berbagai jenis kacang dan umbi-umbian merupakan makanan tradisional masyarakat Timor secara umum.

Baca : Industri Pengolahan Daging di Indonesia Tumbuh Paling Cepat

Pengembangan singkong untuk minuman sebenarnya sudah lama dilakukan, seperti di Korea Selatan dan beberapa negara Afrika, seperti Nigeria, Afrika Selatan dan Mozambik. Di Mozambik, bir yang terbuat dari singkong tersebut dikenal dengan nama Impala.

Country Manager Heineken Vinay Mathur pernah menyebutkan bir Liurai tersebut khusus dikembangkan untuk pasar Timor Leste sehingga rasa dan branding dikemas secara lokal. Bahan baku bir diperoleh dari singkong yang dibudidayakan masyarakat di Timor Leste.
“Bermerek dan dikemas untuk pasar Timor. Rasanya seperti bir dengan madu. Semua bahan baku dari singkong local,” kata Vinay seperti ditulis molaris.com.au.

Baca : Kuota Ekspor Singkong Indonesia ke Inggris Hingga 660.000 Ton/Tahun

Heineken NV merupakan perusahaan Belanda yang memproduksi dan memasarkan bir ke pasar internasional. Perusahaan multinasional yang juga produsen bir terbesar kedua di dunia itu menandatangani Perjanjian Investasi Khusus dengan Timor Leste sejak tahun 2015. Dua tahun kemudian dilanjutkan dengan produksi dari pabriknya di wilayah Hera.

Perdana Menteri Timor Leste Mari Alkatiri dan Presiden Heineken Asia Pasifik Frans Eusman bersama-sama meresmikan pabrik dengan investasi mencapai 38 juta dollar AS. Dengan investasi tersebut diharapkan bisa menciptakan lebih dari 600 lapangan kerja langsung dan tidak langsung, meningkatkan taraf hidup lebih dari 3.000 orang melalui rantai pasok seperti distributor, pedagang dan transportasi lokal. Hal tersebut belum dihitung dengan keterlibatan masyarakat menyediakan bahan baku, seperti singkong dari perdesaan.

Selain Liurai, Heineken Timor Leste juga memproduksi beberapa merek bir internasional seperti Bintang, Sagres, Tiger, ABC, dan minuman nonalkohol lainnya. [AF]

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*