Bogor, Agrifood.id – Para pelaku industri akan mengotimalkan fasilitas dan layanan Science Techno Park (STP) Instittut Pertanian Bogor (IPB). Kolaborasi dengan dunia industri itu diharapkan mempercepat komersialisasi berbagai invensi yang dihasilkan kampus IPB.
Hal itu terlihat dari kunjungan para pelaku industri di kawasan STP IPB Taman Kencana, Bogor, Jawa Barat, baru-baru ini yang dibuka Erika B Laconi selaku Wakil Rektor bidang Inovasi, Bisnis dan Kewirausahaan IPB.
Dalam keterangan tertulis pekan lalu Direktur STP IPB Rokhani Hasbullah menyebutkan respons para pelaku industri yang cukup baik pada berbaagai invensi IPB akan ditindaklanjuti oleh STP IPB. Saat menggelar industry gathering pada Kamis (8/8/2019), STP IPB mencatat empat dari 26 peserta berminat untuk memperkuat kerja sama, yakni PT. Mustika Ratu Tbk, PT Tekad Mandiri Citra (TMC), PT Global Niaga Modern Indonesia, dan PT. Indofarma (Persero) Tbk.
“Semakin banyak kalangan industri yang akan diajak dalam kerja sama karena masih banyak kajian dan riset IPB yang harus diuji ke pasar. Komitmen yang sudah dibangun akan diwujudkan secepatnya,” ujarnya.
Seperti diketahui, IPB telah merintis pembentukan STP pada kawasan seluas 3.46 hektare di Taman Kencana Bogor untuk penelitian, pengembangan dan inkubasi bisnis. Selain itu, menjadi sarana alih teknologi dalam rangka mengembangkan dan mendorong pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan.
Selain itu, STP IPB juga melayani tenan industri untuk melakukan kegiatan produksi skala terbatas (pilot plant) maupun kegiatan riset dan pengembangan (R & D) produk industri di gedung Collaborative Research Center (CRC) kawasan STP IPB.
Dewita Agus yang mewakili R&D PT Mustika Ratu, Tbk menyebutkan potensi Indonesia merupakan megabiodiversity terbesar kedua di dunia setelah Brasil perlu dielaborasikan. Untuk itu, IPB sebagai salah satu institusi pendidikan tinggi perlu bekerja sama dengan industri dalam menangani potensi hayati nabati maupun hewani. Adapun kerja sama itu mulai dari budidaya hingga pengelolaan pasca panen, formulasi/pengolahan produksi, standardisasi bahan baku, pengujian produk secara kualitatif dan kuantitatif. Selain itu, pengujian keamanan dan pemasaran produk.
Irma Susanti yang juga Packaging & Regulatory Manager Orang Tua Group menjelaskan kolaborasi dunia kampus dan industri itu akan saling melengkapi. Selama ini sudah ada tetapi belum dilakukan secara sistematis dan fokus sehingga keberadaan STP IPB bisa menjadi salah satu contoh atau pilot project. Apalagi, potensi industri pangan masih sangat terbuka lebar dan memerlukan sejumlah inovasi.
Sedangkan Direktur Utama PT Tekad Mandiri Citra (TMC) Erwin menyebutkan pihaknya sudah menjalankan kolaborasi pelaku industri dan unibersitas . Hal ini sudah dirintis sejak beberapa tahun lalu karena pihaknya sangat membutuhkan keahlian dan fasilitas terkait industri unggas.
“Kerja sama dalam sentuhan teknologi yang perlu akurasi diagnosa dari diagnostic kit, yang mampu mendeteksi tubuh ternak sehingga perlu immunoglobulin,” ujarnya.
Disebutkan, kampus juga harus fokus dan memiliki daya tahan (endurance) luar biasa untuk menghasilkan produk sesuai dengan yang dibutuhkan industri. [AF-03]
agrifood.id // agrifood.id@gmail.com
Be the first to comment