Tepung Terigu “Kribo” Bangkit di Tengah Covid-19

Palu, Agrifood.id – Pada 28 September 2018, sebagian besar usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di kota Palu, Sulawesi Tengah, terpukul karena gempa bumi dahsyat. Sekian lama terpuruk dan membutuhkan waktu untuk bangkit, pandemi Covid-19 pun membuat para pelaku UMKM tak berdaya.
Di tengah ketidakberdayaan itu, masih ada usaha yang tetap eksis dan mampu melakukan ekspansi pasar sampai ke luar daerah. Salah satunya tepung terigu ‘Kribo’ khas Palu.

Produk hasil olahan usaha kecil mikro dan menengah (UMKM) di Kota Palu itu justru menyasar pasar hingga ke Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi Selatan.

Kartika, pemilik usaha tepung terigu Kribo, mengatakan saat ini dirinya memenuhi pasar Makassar 3,5 ton setiap pekannya.
Di tengah Covid-19, Kartika hanya mengandalkan penjualan secara daring hingga akhirnya ia tidak menyangka permintaan sampai ke Sumatera dan Kalimantan.

“Saya sekarang kendala biaya pengiriman. Ongkos kirim terlalu mahal, sehingga kami belum bisa penuhi permintaan dari Sumatera,” katanya belum lama ini.

Usaha mandiri yang dibangun Kartika terbilang masih sangat muda. Dia baru memulai usaha tersebut Maret 2018, namun sempat terhenti karena bencana gempa, tsunami dan likuefaksi melanda Kota Palu pada 28 September 2018.
Menghadapi guncangan itu,  dia tidak patah semangat. Ia terus berusaha bangkit dengan dukungan suami yang bekerja sebagai pebisnis ayam potong di Kota Palu.

Kartika yang sebelumnya ditunjuk sebagai tim pendamping UMKM di Kota Palu oleh pemerintah kota setempat, akhirnya memilih mandiri setelah tugas pendampingannya berakhir. Dia pun konsentrasi membangun usahanya  yang kini telah mempekerjakan 16 karyawan itu.
Kartika menciptakan tepung terigu kemasan tersebut terdiri dari beberapa varian untuk menjadikan adonan gorengan menjadi segar dan kering (crispy).

Untuk varian premium, kata Kartika, daya segar dan kering bertahan 20 sampai 24 jam. Untuk varian biasa, daya tahan segar dan kering lima sampai enam jam. Selain daya tahan keringnya yang lama, tepung kemasan Kribo ini juga memiliki sejumlah varian rasa, seperti keju, manis dan pedas.
“Biasanya orang Palu sukanya yang pedas, sehingga kalau dipakai menggoreng pisang itu rasanya pedas,” katanya. [AF-03]

agrifood.id@gmail.com

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*