Air Kelapa dan Daun Alpukat Bisa Cegah Batu Ginjal, Ini Kata Pakar Biomedis IPB

BOGOR, AF– Batu ginjal merupakan salah satu gangguan paling umum dalam sistem saluran kemih, baik pada manusia maupun hewan kesayangan. Bahkan, batu ginjal menempati urutan ketiga dalam masalah sistem urinari dan cenderung berulang dalam kurun waktu 5 hingga 10 tahun setelah kejadian pertama.

“Batu ginjal terbentuk dari akumulasi massa kristal dalam kondisi jenuh yang berlangsung lama di sistem urinari. Kristal ini dapat mengandung berbagai senyawa organik maupun anorganik seperti kalsium, magnesium, fosfat, dan sel-sel yang luruh,” ucap pakar biomedis IPB University Dr Rini Madyastuti Purwono sebagaimana dikutip dari laman resmi ipb.ac.id, Sabtu (12/7/2025).

Menurutnya, keberulangan kasus ini menjadikan manajemen pencegahan sebagai langkah yang harus diprioritaskan. Ukuran massa batu ginjal yang besar dapat menyebabkan nyeri hebat bahkan hingga pingsan akibat obstruksi (penyumbatan) di saluran urin. Proses pembentukan batu ginjal atau urolithiasis sangat kompleks yang melibatkan ketidakseimbangan antara agen promotor seperti hiperkalsiuria, hiperfosfatemia, dan hipomagnesemia, serta faktor pH urin yang memengaruhi jenis batuan yang terbentuk.

Suasana asam, kata Dr Rini, cenderung membentuk batu kalsium oksalat, sementara suasana basa memicu terbentuknya batu jenis struvite, biasanya terkait dengan infeksi. Dalam penelitian terbaru, air kelapa terbukti memiliki potensi besar sebagai agen alami pencegahan pembentukan batu ginjal. Air kelapa mengandung magnesium, fosfat, kalium, sitrat, dan antioksidan yang berperan aktif dalam menghambat proses nukleasi hingga agregasi kristal penyusun batu ginjal.

“Magnesium dalam air kelapa mampu bersaing dengan kalsium untuk membentuk magnesium oksalat yang lebih mudah larut. Fosfat juga membantu membentuk senyawa yang larut, mencegah kristal membesar,” terang Rini yang juga sebagai dosen Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis IPB University.

Dikatakan, kandungan kalium dan sitrat dalam air kelapa dapat membantu mengubah suasana urin dari asam menjadi basa, yang menguntungkan dalam pencegahan batu ginjal tipe kalsium oksalat. Selain itu, efek diuretik dari air kelapa meningkatkan volume urin sehingga mengencerkan konsentrasi mineral pembentuk batu.

Dalam uji praklinik yang dilakukan menggunakan hewan coba, pemberian air kelapa secara ad libitum menunjukkan hasil signifikan. Parameter seperti kadar Blood Urea Nitrogen (BUN) dan kreatinin menurun, kerusakan nefron lebih rendah, serta tidak ditemukan endapan kristal dalam tubulus ginjal.

“Ini menjadi bukti kuat bahwa air kelapa dapat mencegah kekambuhan batu ginjal, terutama bila dikonsumsi rutin satu hingga dua cangkir per hari,” katanya.

Selain air kelapa, rebusan daun alpukat juga menunjukkan efek serupa. Ekstraknya bekerja sebagai diuretik dan antioksidan yang membantu mencegah agregasi kristal serta memperbaiki jaringan ginjal yang mengalami lesi. Namun, Dr Rini mengatakan manajemen alami hanya efektif untuk pencegahan atau batu berukuran kecil.

“Untuk batu ginjal berukuran besar, penanganan tetap harus melalui prosedur medis seperti operasi atau terapi Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL) di rumah sakit,” ucapnya. [KP/AF]

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*