Dukung Program SEHAT, MSI Bogor Raya Apresiasi “Selasa Mari Santap Singkong”

BOGOR, AGRIFOOD – Pemerintah Kabupaten Bogor mencanangkan program Sarapan Endah Hasil Alam Tanah Sunda (SEHAT) untuk meningkatkan pola konsumsi pangan lokal yang sehat, bergizi, dan berkelanjutan. Program ini menghadirkan gerakan konsumsi tematik berbasis hari, yaitu Selasa Masasi (Mari Santap Singkong), Rabu Cihui (Cinta Hui), dan Jumat Sori Tu Say Bu (Sok Ririungan Tuang Sayur Buah). Pencanangan SEHAT sudah dilakukan Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Bogor di Auditorium Sekretariat Daerah, Kecamatan Cibinong, pada Selasa (20/5/2025) lalu.

Bupati Bogor Rudy Susmanto dalam sambutannya, yang disampaikan Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Aspemkesra), Zaenal Ashari, menekankan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Lewat inisiatif ini, Pemkab Bogor ingin menanamkan budaya makan pangan lokal yang beragam, sehat, dan minim limbah.

Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Bogor, Ade Jaya Munadi mengatakan, program SEHAT ini menjadi komitmen Pemkab Bogor dalam meningkatkan konsumsi masyarakat mencapai ketahanan pangan. Selain itu, mendukung Asta Cita yang kedua untuk membangun kemandirian bangsa.
“Ini untuk mempercepat keanekaragaman konsumsi pangan berbasiskan potensi sumber daya lokal,” ujarnya.

Sementara itu, Masyarakat Singkong Indonesia (MSI) Bogor Raya ikut menghadiri pencanangan program SEHAT tersebut. Dalam kesempatan itu, MSI Bogor Raya menampilkan aneka olahan dari singkong seperti risoles mayo dan sosis solo dari singkong. MSI Bogor Raya menghadirkan menu klaperkong atau kue klapertart dari singkong dan cassava brulee. Creme brulee adalah dessert khas Perancis terbuat dari krim yang bagian atasnya gosong akibat digosongkan, MSI memodifikasinya dengan singkong.

“Animo peserta cukup bagus untuk klaperkong karena mereka umumnya hanya tahu klapertart dari terigu. Cassava brulee juga lumayan banyak peminatnya karena penasaran kue Eropa kok bisa dibuat dari singkong. Ada mitra kami Abah Gozali yang sangat kreatif membuat aneka olahan singkong dan beberapa kali melatih ibu-ibu rumah tangga,” ujar Tamara Yunike, dari MSI Bogor Raya.

Dikatakan, masih banyak aneka olahan yang dikembangkan MSI Bogor Raya dan bermitra sejumlah ibu-ibu di kawasan Cilebut Barat, Kecamatan Sukaraja. Olahan tradisional dari singkong seperti timus, comro, misro, getuk dan lumpia tape juga dimodifikasi dalam bentuk frozen. Jadi, hanya butuh pemanasan dengan kukus atau goreng sudah siap santap.

Baca : Dilatih Olah Singkong Parut, PKK Kedungbadak Baru-Bogor Tertarik dengan “Klaperkong”

Secara khusus, MSI Bogor Raya memberi apresiasi atas upaya Pemkab Bogor dalam Program SEHAT dengan menyertakan agenda singkong melalui Selasa Masasi (Mari Santap Singkong). Singkong merupakan salah satu sumber karbohidrat selain beras yang selama ini sebenarnya sudah akrab dengan masyarakat Jawa Barat dan Indonesia secara umum. [AF/SP]

Advertorial
IpeComm melayani jasa editor, penulisan kreatif, media/public relation, komunikasi (government/community/private), promosi, business intelligent, analisis media, hingga crisis management. Didukung tim ahli & profesional, berpengalaman luas dalam komunikasi dan pernah berkarir di sejumlah media nasional/internasional. Bisa hubungi 081356564448 atau agrifood.id@gmail.com.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*