Jala Ipam, Kentang ‘French Fries’ Pertama Indonesia Siap Dikembangkan

Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Kemristekdikti Jumain Appe (kanan) dan Rektor IPB Herry Suhardiyanto (kedua dari kanan) mendengarkan penjelasan tentang Jala Ipam dari dua peneliti kentang yang juga guru besar IPB yakni Sony Suharsono dan GA Watimmena (paling kiri) di sela-sela acara Forum Industri Pangan di Bogor, Jawa Barat, Rabu (24/5).

Jakarta, AF – Pusat Penelitian Sumberdaya Hayati dan Bioteknologi (PPSBH) Institut pertanian Bogor (IPB) bekerja sama dengan PT Amanah dan CV BA Farm mengembangkan varietas baru kentang untuk kebutuhan kentang iris goreng (french fries) yang diberi nama Jala Ipam. Kentang french fries pertama buatan Indonesia ini memiliki sejumlah kelebihan dan siap dikembangkan untuk menggantikan pasokan impor.

“Umbi kentang hasil penelitian kami ini sangat cocok untuk diolah dan dikonsumsi sebagai makanan french fries,” kata peneliti PPSBH IPB Sony Suharsono yang juga pengembang varietas Jala Ipam.

Selama ini, jelasnya, kebutuhan bahan pangan kentang iris goreng ini seluruhnya masih impor dalam bentuk beku. Petani Indonesia belum mengembangkan produksi kentang french fries lantaran minimnya bibit Adapun jenis yang cocok untuk french fries adalah mudah dipotong tipis, tahan lama, serta tidak mudah gosong jika digoreng. Spesifikasi tersebut bisa dipenuhi dengan Jala Ipam.

“Varietas lokal Jala Ipam memiliki umbi lonjong, warna kulit kuning, corak kulit menjala (jaring), warna daging umbi putih, kandungan pati tinggi, dan kandungan gulanya rendah. Produktivitasnya pun cukup tinggi,” kata Sony kepada Agrifood pekan lalu.

Dikatakan, Jala Ipam siap memasuki produksi massal yang dikembangkan melalui tahapan perbanyakan bibit oleh penangkar, penanaman bibit hingga pengolahan kentang menjadi produk siap makan.
“Dalam merealisasikan konsep ini kami menerapkan kerja sama dengan akademisi, petani, dan industri sehingga produk yang dihasilkan bisa diaplikasikan dan dimanfaatkan industri dan masyarakat bisa menikmati hasilnya,” katanya.

Peneliti kentang yang juga guru besar IPB GA Wattimena mengatakan kebutuhan kentang french fries di Indonesia cukup tinggi. Hanya saja dunia industri enggan mengembangkan sendiri kentang lokalnya karena butuh penelitian yang panjang untuk menghasilkannya.

Sementara itu, penamaan varietas Jala Ipam diambil dari corak kulit yang berbentuk seperti jala/jaring, I-nya merupakan nama depan IPB, sementara Pam merupakan mitra kerja sama penelitian tersebut yakni PT Amanah.[AF-02]

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*