Surabaya – Optimalisasi peran koperasi bisa meningkatkan produktivitas garam rakyat. Koperasi juga bisa membangun kemitraan dengan perusahaan untuk meningkatkan daya serap produksi garam.
Demikian disampaikan Raharjo yang juga Direktur Pengembangan PT Unichem, Edward Hariandja selaku Direktur Pengembangan PT Garam (Persero), dan Direktur Jasa Kelautan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Abduh Nurhidajat. Ketiganya menegaskan hal itu dalam acara Peningkatan Kapasitas Koperasi Garam Rakyat di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (1/11).
Raharjo menjelaskan selama ini pihaknya sudah menjalin kerja sama dengan sejumlah koperasi dan berharap perlu terus ditingkatkan. Kerja sama yang semakin efektif dan efisien justru akan menguntungkan kedua pihak.
“Koperasi yang sudah berjalan bagus akan sangat memperhatikan kualitas dan spesifikasi garam yang disepakati bersama,” ujar Raharjo.
Dia menjelaskan koperasi yang sudah berjalan baik juga bisa dikembangkan untuk berbagai aktivitas lainnya yang mendukung peningkatan produksi garam dan memenuhi kebutuhan anggotanya.
Baca : Garam Bakal Masuk Daftar Komoditas Strategis
Edward menambahkan bahwa pengembangan koperasi itu bisa disinergikan dengan perusahaan skala besar atau yang mengolah garam rakyat. Selama ini, penyerapan garam yang dilakukan PT Garam terus diprioritaskan dari koperasi dan kelompok tani. PT Garam bersama KKP juga sudah merintis upaya pembinaan petani garam dan mengoptimalkan koperasi, termasuk menginisiasi berdirinya Koperasi Sekunder Induk Garam Nasional (KSIGN) yang bermitra dengan sejumlah koperasi primer petani garam.
“Kemitraan seperti ini sudah ada di sejumlah sentra produksi garam, tetapi masih perlu ditingkatkan lagi. Kami yang ditugasi menyerap garam rakyat juga akan sangat terbantu karena kualitas yang lebih baik,” katanya.
Baca : Dua Pabrik Pengolahan Garam Segera Dibangun
Abduh menjelaskan koperasi juga perlu memperkuat kelembagaan dan kinerja sehingga bisa tercapai tujuan untuk para anggotanya. Koperasi sangat baik karena badan usaha berbasis kerakyatan itu dinilai mampu berperan sebagai penyangga hasil produk garam rakyat. Idealnya, produsen membuat garam lalu hasilnya ditampung koperasi dengan harga yang layak. Kemudian koperasi membuat produksi garam olahan, baik konsumsi maupun industri. Pendekatan ini bisa difasilitasi koperasi dengan mengadopsi teknologi.
Dalam rangka itulah, KKP melalui program pengembangan usaha garam rakyat (Pugar) mendorong agar para petambak mengaktifkan peran dan kinerja dalam koperasi. Melalui koperasi juga memudahkan pengelolaan secara bersama dan bisa mempercepat diseminasi teknologi dalam peningkatan produksi garam rakyat.
Be the first to comment