Nutrindo Bogarasa, Dinas Pertanian dan DPRD Barru-Sulsel Bahas Potensi Singkong

BARRU, AGRIFOOD – Potensi singkong di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, perlu dioptimalkan agar memberikan nilai tambah bagi petani dan berdampak pada ekonomi daerah. Untuk itu perlu ada pemahaman aspek hulu-hilir dan mengajak mitra industri berkolaborasi dengan petani.

Demikian disampaikan anggota DPRD Barru Herman Jaya dalam webinar yang digelar Masyarakat Singkong Indonesia (MSI) Bersama media KarebaSulsel.com, Rabu (26/3/2025). Kegiatan bertema Integrasi Industri Tapioka, Mengembangkan Potensi Singkong Sulawesi Selatan itu dibuka oleh Ketua Umum MSI Arifin Lambaga yang menghadirkan Ir Ahmad selaku Kepala Dinas Pertanian Barru, Alexander Pasangallo dari PT Nutrindo Bogarasa dan Herman Jaya.

Herman menjelaskan bahwa Barru mempunyai potensi singkong yang cukup besar di Desa Lalabata, Kecamatan Tanete Rilau, dengan luasan mencapai 300 hektare (ha). Masih ada dua desa sekitar tetapi tidak seluas Desa Lalabata.

Kendati luas, Herman berharap perlunya kemitraan dan pendampingan secara menyeluruh mulai dari pemilihan varietas, cara budidaya, pemeliharaan hingga kepastian pasar. Hal ini penting karena usia panen singkong yang cukup lama menyebabkan belum banyak petani dengan serius menekuninya.

“Singkong bisa menjadi alternatif pendapatan petani dan menopang pendapatan asli daerah Barru yang masih kecil. Namun perlu sekali pendampingan dan kemitraannya disepakati sejak awal,” ujar Herman yang juga anggota Komisi II DPRD Barru dari Fraksi Partai Golkar.

Baca : BPJPH Apresiasi Grup Ajinomoto Dukung Ekosistem Halal Nasional

Senada dengan Herman, Ahmad selaku Kepala Dinas Pertanian Barru juga mengatakan ada sejumlah tantangan yang perlu diatasi yakni terbatasnya varietas unggul, umur tanaman relatif Panjang, pengolahan terbatas, pemasaran dan aplikasi teknologi juga masih terbatas.
“Kami siap mendorong pengembangan singkong dan berharap ada pihak swasta atau industri yang bisa bermitra di Kabupaten Barru,” ujarnya.

Menanggapi hal itu, Alexander Pasangallo dari PT Nutrindo Bogarasa mengatakan sangat tertarik memperluas kemitraan di Barru atau wilayah lain yang mudah dijangkau dari pabrik di Gowa. Selain kebutuhannya masih banyak, kehadiran Nutrindo Bogarasa juga mempunyai aspek sosial untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya petani.

Baca : Setiap Bulan, 2.000 Peti Kemas Produk Mayora Diekspor ke 100 Negara

Tekait kemitraan, pihaknya sudah menjalankannya bersama para petani di Gowa dan dampaknya sudah dirasakan dengan peningkatan pendapatan dua kali lipat. Pendampingan dan pola budidaya juga dilakukan perusahaan, termasuk mengenalkan bibit unggul hasil kerja sama dengan Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Aneka Umbi di Maros. [AF/KS-03]

Advertorial
IpeComm melayani jasa editor, penulisan kreatif, media/public relation, komunikasi (government/community/private), promosi, business intelligent, analisis media, hingga crisis management. Didukung tim ahli & profesional, berpengalaman luas dalam komunikasi dan pernah berkarir di sejumlah media nasional/internasional. Bisa hubungi 081356564448 atau agrifood.id@gmail.com.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*