BOGOR, AGRIFOOD.ID – Masyarakat Singkong Indonesia (MSI) selalu melakukan berbagai upaya dan terobosan untuk meningkatkan nilai tambah singkong, baik konsumsi maupun kebutuhan industri. Jenis atau teknik budidaya sangat penting diketahui karena mempengaruhi tekstur dan rasa dari singkong segar untuk konsumsi dan pemanfaatan industri.
Salah satu upaya tersebut adalah mengembangkan budidaya singkong organik untuk konsumsi dan menawarkan paket eduwisata (wisata berbasis edukasi) di Cilebut Barat, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Paket pelatihan ini untuk mengenalkan pelatihan budidaya singkong organik yang enak dan empuk untuk dikonsumsi. Paket ini juga menawarkan konsep ikut berkebun dari para peminat atau peserta pelatihan.
Baca : Aktor Korea Selatan Kim Soo-hyun: Makanan Indonesia Cocok untuk Saya!
“Tidak hanya memberi pelatihan satu arah, bagi peserta yang berminat juga bisa ikut sama-sama berkebun. Mulai dari pembibitan, penanaman, perawatan hingga panen, bila diperlukan juga bisa dengan pengolahannya. Kami menyediakan semua fasilitas dan lahan seluas 1 hektare di Cilebut Barat, Kabupaten Bogor,” ujar Abah Gozali yang biasa dipanggil Abah Singkong kepada Agrifood.id.
Baca : Iklan Makanan dengan Kadar Gula dan Garam Tinggi Dilarang, Bagaimana Jajanan Sekolah?
Dikatakan, paket pelatihan ini juga menerapkan konsep eduwisata dan sekaligus olahraga. Wisata berbasis edukasi itu memberikan pemahaman tentang singkong secara menyeluruh hingga gagasan pengembangan pangan lokal. Sedangkan olahraga yang dimaksud adalah ikut bersama-sama dalam budidaya dan merawat singkong organik.
“Mengapa para petani senior atau jaman dulu sehat-sehat dan umurnya panjang. Mereka olahraga setiap hari ketika berkebun. Makanya, peserta yang ikut merawat kebun akan merasakan nikmatnya mencabut rumput, berkeringat sambil menguatkan otot-otot tubuhnya,” jelasnya.
Merawat tanaman singkong merupakan olahraga yang menyehatkan.(Ist)
Heri yang juga pengurus MSI mengatakan pihaknya juga sudah melakukan kerja sama dengan berbagai institusi untuk pengembangan singkong untuk berbagai jenis pemanfaatannya, seperti kampus Institut Pertanian Bogor (IPB University), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) hingga Kementerian Pertanian. Bahkan, ada perwakilan dari beberapa daerah juga sudah pernah berkunjung untuk memahami pengolahan singkong.
Sebagai informasi, setiap paket pelatihan budidaya singkong organik ini akan mengolah lahan seluas 50 meter persegi selama satu musim tanam, mendapatkan pendampingan, akomodasi berkebun hingga eduwisata, dan pembelian hasil budidaya. Jika hasil kebun tersebut ingin dijual sendiri juga dipersilahkan. Bagi yang berminat bisa menghubungi telepon 0816-140-8154 atau 0821-1313-1211 (telp/WA), kegiatan dimulai akhir November untuk mengejar musim hujan sebelum akhir tahun.
Baca : Peluang Usaha Baru, GSN Tawarkan Jadi Agen dan Reseller Olahan Singkong
“Untuk 50 meter persegi bisa ditanam 50 bibit dengan hasil minimal 3 kilogram (kg) umbi per tanaman singkong. Dengan hasil 450 kg maka investasi Rp 500.000 untuk setiap paket dalam satu musim tanam sangat menarik. Dapat pengetahuan, wisata, dan olahraga. Lokasinya juga sangat strategis, bisa dijangkau dengan mobil dan dekat stasiun KRL Cilebut untuk jalur Jakarta-Bogor. Kesepakatan lain nanti diatur lebih rinci,” ujar Abah Gozali. [AF-02]
A D V E R T O R I A L
IpeComm melayani jasa editor, penulisan kreatif, media/public relation, komunikasi (government/community/private), promosi, business intelligent, analisis media, hingga crisis management. Didukung tim ahli & profesional, berpengalaman luas dalam komunikasi dan pernah berkarir di sejumlah media nasional/internasional. Bisa hubungi 081356564448 atau agrifood.id@gmail.com.
G E R A I – S I N G K O N G – N U S A N T A R A
Be the first to comment