JAKARTA, AF – Sejalan dengan upaya pemerintah melalui pola Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA), Gerai Singkong Nusantara (GSN) juga konsisten mengangkat pangan lokal. Lebih dari itu, peluang usaha baru pun tercipta dengan menggerakkan ekonomi masyarakat.
Kepala Operasional GSN Masud K Raharja kepada Agrifood.id menjelaskan pihaknya tengah memasyarakatkan menu pangan lokal dari singkong yang siap dikonsumsi. Dalam rangka itu, GSN yang merupakan branding aneka olahan singkong, termasuk frozen, membutuhkan sejumlah agen dan reseller.
“Kami terus mempromosikan olahan singkong frozen dari GSN ini. Ini peluang yang menarik karena bisa jadi agen dan reseller untuk menambah penghasilan masyarakat. Jadi kita sama-sama mendorong pangan lokal, sekaligus mendapatkan peluang bisnis,” kata Masud.
Baca : Aktor Korea Selatan Kim Soo-hyun: Makanan Indonesia Cocok untuk Saya!
Dikatakan, mekanisme dan ketentuan dalam kemitraan tersebut tidak terlalu sulit. Tentu ada beberapa hal yang harus disepakati bersama sebagai bagian dari usaha bisnis pada umumnya. Saat ini, lanjutnya, kerja sama sudah berjalan di Bogor, Depok, dan Bekasi dan masih membutuhkan banyak agen dan reseller. Hal itu mengingat pasar dan konsumen olahan singkong frozen ini masih sangat besar.
“Animo konsumen cukup bagus dengan 12 jenis olahan singkong frozen GSN. Mulai dari ketimus, comro, misro, singkong stik, getuk, dadar gulung hingga lumpia tape yang sangat khas dan enak,” ujarnya.
Bagi yang ingin memahami lebih jauh terkait agen dan reseller, bisa menghubungi nomor telepon 0821-1313-1211 atau 0816-140-8154.
Seperti diketahui, kerinduan konsumen Indonesia atas aneka cemilan/jajanan lokal cukup tinggi. Namun, tidak semuanya bisa disiapkan dalam bentuk frozen yang siap saji atau siap konsumsi. Untuk itulah, GSN yang bermitra dengan Masyarakat Singkong Indonesia (MSI) terus berupaya mengoptimalkan dan memodifikasi aneka olahan singkong guna memenuhi kebutuhan konsumen. Sekaligus menggerakan ekonomi masyarakat karena komoditas singkong juga sudah akrab dengan masyarakat.
Dikatakan, GSN menyiapkan dalam bentuk beku untuk memudahkan konsumen atau rumah tangga yang ingin menyajikan sendiri. Selain itu, konsumen juga tidak harus menghabiskannya dalam sekali belanja.
“Kalau frozen lebih praktis. Keluar dari freezer, tinggal di-thawing (tercapai suhu ruang) selama 30 menit, kemudian bisa digoreng atau dikukus sesuai jenis produknya,” katanya.
Baca : Novonesis Lirik Potensi Pasar Pangan Berkelanjutan di Indonesia
Secara khusus, GSN juga menyediakan bahan baku untuk membuat berbagai aneka olahan dari singkong, yakni singkong parut beku (frozen) dengan kualitas singkong terjamin. Singkong parut sangat praktis dan siap digunakan untuk membuat aneka olahan singkong sesuai selera dan rasa masing-masing. [AF-5]
Advertorial
IpeComm melayani jasa editor, penulisan kreatif, media/public relation, komunikasi (government/community/private), promosi, business intelligent, analisis media, hingga crisis management. Didukung tim ahli & profesional, berpengalaman luas dalam komunikasi dan pernah berkarir di sejumlah media nasional/internasional. Bisa hubungi 081356564448 atau agrifood.id@gmail.com.
Be the first to comment