JAKARTA, AGRIFOOD.ID – Prof. Dr. apt. Elfahmi, M.Si. menerima penghargaan atas dedikasi dan inovasinya. Guru besar di Sekolah Farmasi (SF) Institut Teknologi Bandung (ITB) itu berkontribusi dalam riset pengembangan senyawa baku pembanding dari tanaman obat untuk mendukung peningkatan kualitas obat herbal di Indonesia.
Penghargaan itu diraihnya dalam ajang Festival Inovasi Kesehatan (Hai Fest) 2024 di Jakarta Convention Center (JCC) yang digelar Kementerian Kesehatan pada (Kemenkes) 7-9 November 2024. Elfahmi bersama peneliti lainnya menerima penghargaan yang diserahkan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menk PMK) Pratikno. Kemenkes menganugerahkan penghargaan kepada individu berprestasi dalam pengembangan kualitas kesehatan bersamaan dengan Hari Kesehatan Nasional ke-60.
Baca : Berbasis Kearifan Lokal, Herbal Indonesia Perlu Sentuhan Teknologi
Baca : Dukung Industri Herbal, MUTU International Kolaborasi dengan EBM Scitech
Pratikno menjelaskan dalam upaya membangun sumber daya manusia (SDM), kesehatan merupakan hal yang penting. Untuk itu, segala disiplin ilmu, seperti teknologi, metalurgi, biologi, perlu dikembangkan dan dikolaborasikan guna mendukung upaya peningkatan kesehatan. “Tapi, lebih dari itu adalah lintas antara akademisi dengan industri dan pemerintah,” ujarnya.
Baca : Angel Yeast Investasi Rp 682 Miliar Dirikan Pabrik Ragi Bersama PT Tunas Baru Lampung
Dia juga secara khusus meminta Kemenkes memfokuskan anggaran untuk membeli produk-produk dalam negeri. Untu itu, dia terus memerankan sebagai jembatan dari berbagai pihak, terutama dengan kalangan industri.
Sementara itu, riset yang dikembangkan Elfahmi berawal dari dana hibah penelitian Riset Inovatif Produktif (RISPRO) Invitasi dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) pada tahun 2019. Dia kemudian membangun tim riset pengembangan senyawa baku pembanding (reference compound) fitokimia untuk keperluan riset tanaman obat dan industri herbal. Selain di SF ITB, Elfahmi juga aktif sebagai peneliti di Pusat Unggulan Iptek Perguruan Tinggi (PUIPT) Nutrasetikal, sebuah kelompok riset di bawah Pusat Penelitian Biosains dan Bioteknologi (PPBB) ITB.
Baca : Tepung Nusantara dari Talas Belitung yang Kaya Serat dan Nutrisi
Pada tahun 2020, Elfahmi dan tim meluncurkan suatu produk spinoff yang diberi nama MarkHerb sebagai salah satu output dari proyek RISPRO Invitasi LPDP 2019. Produk ini merupakan kelanjutan program inovasi dan kewirausahaan di SF ITB sejak 2015. Secara hukum, “Merek” MarkHerb terdaftar di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) pada tahun 2020 sebagai Hak Kekayaan Intelektual (HKI) milik ITB.
Sebagai salah satu negara dengan kekayaan alam yang sangat besar (megadiverse countries), Indonesia berpeluang besar memanfaatkan sumber daya untuk kemajuan bangsa, diantaranya kesehatan. Berbagai produk obat, makanan, kosmetik dan produk kesehatan lainnya yang berbasis bahan alam sudah banyak yang dimanfaatkan masyarakat Indonesia bahkan sudah masuk pasar global. Nilai pemanfaatan saat ini masih jauh dari nilai kekayaan yang ada, maka upaya untuk eksplorasi kekayaan alam Indonesia yang bermartabat, bertanggung jawab dan bagi kepentingan bangsa Indonesia harus selalu dilakukan. [AF-04]
Advertorial
IpeComm melayani jasa editor, penulisan konten kreatif, media/public relation, komunikasi (government/community/private), promosi, business intelligent, analisis media, hingga crisis management. Didukung tim ahli & profesional, berpengalaman luas dalam komunikasi dan pernah berkarir di sejumlah media nasional/internasional. Bisa hubungi 081356564448 atau agrifood.id@gmail.com.
Be the first to comment