Usai Sidak Pabrik Permen, Bagaimana Hasil Uji Sampel Air Limbah?

Perusahaan yang diduga mencemari lingkungan.

Bekasi, AF – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi melakukan uji laboraturium soal dugaan pencemaran lingkungan di PT Natural Food Success (NFS). Sampel limbah pabrik tersebut sudah diuji sejak Jumat (9/6/2023) dan seharusnya sudah diketahui hasilnya. Sejauh ini belum ada penjelasan atas kandungan air dari perusahaan yang terletak di RW 01, Kelurahan Jatirangga, Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi.

Ketika mencuat keluhan terkait perusahaan tersebut, penyidik Penegakan Hukum (Gakkum) DLH Kota Bekasi, Khanif turun langsung ke lapangan didampingi perwakilan dari perusahaan, kelurahan, Ketua RW dan RT setempat. “Setelah pengambilan sampel air limbah, sampel tersebut akan diuji di laboratorium untuk menentukan kualitasnya,” kata Khanif, Jumat (9/6/2023) lalu.

Adapun uji aboratorium akan melakukan analisis terhadap komponen dan tingkat pencemaran yang mungkin terdapat dalam sampel air tersebut. Hasil uji laboratorium dari sampel air limbah industri itu akan terbit hasilnya setelah 14 hari kerja.

Setelah melewati batas tanggal 24 Juni 2023, hasil uji laboratorium tersebut belum diinformasikan kepada media. Adapun hasil tersebut sangat diperlukan sebagai acuan dalam tindak lanjut atas dugaan pencemaran.

Sebelumnya, pimpinan DPRD Kota Bekasi melakukan kunjungan kerja (kunker) ke PT Nasional Food Succes, produsen permen. Hadir dalam kunjungan itu, dua Wakil Ketua DPRD Kota Bekasi, Anim Imamuddin dari Fraksi PDI Perjuangan dan H. Edi dari Fraksi Golkar. Selain itu, hadir perwakilan dari DLH Kota Bekasi, Camat Jatisampurna, Lurah Jatirangga, Kepala UPTD Kebersihan LH Jatisampurna, UPTD DBMSDA Jatisampurna, Kapolsek Jatisampurna, Ketua RW 01, Ketua RT 01 dan 02, serta tokoh masyarakat yang diterima pimpinan PT Natural Food Succes.

Menurut Anim, saat hujan turun, bau yang tidak sedap tercium di lingkungan warga. Hal ini disebabkan limbah industri yang dibuang melalui saluran air warga, yang pada akhirnya menyebabkan pencemaran lingkungan.

Anim menyatakan bahwa pihaknya telah menyerahkan dokumen perizinan perusahaan kepada kelurahan dan UPTD LH Jatisampurna. “Jika izin-izin tersebut tidak memenuhi standar yang ada, DPRD meminta perusahaan untuk menghentikan sementara produksinya,” ucapnya.

Selain itu, DPRD juga memberikan rekomendasi untuk sementara waktu menutup pembuangan limbah industri melalui saluran air warga. Perusahaan diharapkan untuk membuat bak penampungan jika terjadi hujan.

“Jika bak penampungan penuh, perusahaan harus bekerja sama dengan pihak ketiga untuk menyedot limbah tersebut,” tegasnya kepada media saat itu.

Seperti diketahui, PT Natural Food Success selama ini memproduksi permen seperti yummy dan lainnya. Perwakilan perusahaan, Citra yang mengaku sebagai HRD, usai pertemuan dengan anggota dewan belum lama ini juga enggan memberikan tanggapan, karena masih dalam proses mencari solusi. [AF-04]

Advertorial
IPBCommunication melayani berbagai jasa, seperti komunikasi (government/ community/private), media/public relation, promosi, business intelligent, analisis media hingga crisis management. Didukung dengan tim profesional, berpengalaman luas dalam komunikasi dan pernah berkarir di sejumlah media nasional/internasional. Info lebih rinci bisa hubungi 081356564448 atau agrifood.id@gmail.com.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*