Wings Food Antisipasi Lonjakan Permintaan Jelang Bulan Puasa

Salah satu produk Wings Food.

Jakarta, Agrifood.id – Jelang bulan puasa dan lebaran tampaknya bakal menjadi berkah bagi perusahaan makanan dan minuman. Konsumsi dan daya beli masyarakat yang tengah meningkat dipercaya bakal mendongkrak bisnis perusahaan food and beverages.

Demikian halnya dengan berbagai produk PT Sayap Mas Utama (Wings Group) yang turut menikmati lonjakan permintaan di periode tersebut dan diperkirakan mencapai 150%. “Di bulan puasa biasanya ada kenaikan, terutama produk festive di section minuman seperti Javana, Floridina maupun Jas Jus,” ujat Katrin Arintya Anindyantari, Marketing Manager Wings Food baru-baru ini.

Dikatakan, kenaikan permintaan bisa berbeda-beda pada tiap kategori. Namun manajemen memperkirakan di tahun ini bakal ada lonjakan permintaan food and beverages Wings Food secara total hingga 1,5 kali atau sekitar 150% dibandingkan bulan-bulan biasa lainnya.

“Di bulan puasa biasanya (konsumen) mencari produk-produk minuman yang menyegarkan,” kata Katrin. Untuk itu perseroan cukup getol meluncurkan produk-produk minuman Ready To Drink (RTD) belakangan ini.

Seperti minuman kopi, Golda Coffe yang belum lama diluncurkan pada akhir tahun 2018 kemarin. Meski kompetisi dan persaingan ketat di ranah RTD, namun Wings optimis produk kopi RTD-nya mampu bersaing.

Apalagi menurut Katrin, seperti ditulis Kontan, sejak diluncurkan hingga sekarang respon konsumen sangat positif terhadap produk kopi botol tersebut. Hadirnya Golda Coffe menambah portofolio perseroan setelah sebelumnya mempunyai minuman RTD kategori teh yakni Javana, kategori jus dipegang Floridina dan minuman Isotonik bermerek Isoplus.

Bukan tanpa alasan Wings Food memilih kategori kopi ini, selain melengkapi jenis minuman RTD yang ada, Katrin menyebutkan perusahaan terus mengkaji potensi dari minuman jenis kopi ini. Ia mengutip riset dari Euromonitor yang menyebutkan trend produk minuman kopi dari 2012 hingga 2017 menunjukkan pertumbuhan rata-rata hingga 40%.

“Hal tersebut menjadi peluang sehingga diluncurkanlah Golda Coffe tersebut,” terang Katrin. Manajemen menyebutkan pertumbuhan di kategori food and beverages di tahun ini bakal sangat baik, terutama segmen produk minuman RTD ini yang diperkirakan bakal lebih baik dibandingkan produk Wings Food lainnya.

Sementara di segmen makanan, Wings Food sudah terkenal dengan brand mie instan yakni Mie Sedaap. Sebagai brand mie instan lokal nomor dua di Indonesia, Katrin mengungkapkan bahwa penjualan mie instan ini akan naik secara signifikan.

“Di tahun ini masih bertumbuh apalagi yang tipe cup dan varian unik lainnya,” sebutnya. Variasi rasa yang mampu berbeda dengan kompetitor lainnya menjadi salah satu faktor agar dapat meraup pasar mie instan tanah air.

Sedangkan terkait tipe mie instan cup, Katrin mengakui bahwa yang masih mendominasi penjualan memang tipe kemasan pack (bungkus) yang reguler. Namun seiring perkembangan zaman dan pertumbuhan populasi anak muda, diperkirakan tipe cup mampu mengalami pertumbuhan yang lebih daripada mie instan tipe pack.

Berapa raihan market share Mie Sedaap dari total permintaan dalam negeri, manajemen sayangnya tidak dapat menerangkan lebih detil terkait hal tersebut. Adapun mengacu data World Instant Noodles Association (WINA),

Indonesia berada di posisi ke dua dengan konsumsi mi instan terbesar di dunia setelah China dan Hong Kong dimana pada tahun 2017 saja, tercatat konsumsi mi instan di dalam negeri sebanyak 12,62 miliar bungkus. [AF-06]

agrifood.id // agrifood.id@gmail.com

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*