Aplikasi Baru Digital Warung Makan, Gibran Jadi Investor Wahyoo

Gibran Rakabuming bersama jajaran direksi Wahyoo. (Ist)

Jakarta, Agrifood.id – Bertepatan hari pahlawan, Wahyoo sebagai perusahaan startup digitalisasi dan modernisasi warung makan, menggelar silahturahmi bersama 2000 mitra aktif warung makan dan sekaligus memperkenalkan app Wahyoo terbaru dengan tampilan lebih fresh dan mudah digunakan.

Acara yang bertema “Pikniknye Wahyoo: Warungku, Pahlawanku” ini sekaligus menjadi momen apresiasi terhadap lebih dari 12.500 mitra warung makan yang telah tergabung dengan Wahyoo. Wahyoo bertujuan untuk memberdayakan cost efficiency dan pengembangan revenue pengusaha warung makan di Indonesia melalui platform teknologi serta program pemberdayaan usaha mikro bisnis tersebut.

“Kami bersyukur kepada para pahlawan, yaitu para Masyu dan Mbakyu (sapaan akrab para mitra warung makan) yang telah menjadi bagian dari misi Wahyoo bersama memajukan kuliner Indonesia. Setiap hari berdedikasi menghadirkan makanan yang sehat dan bersih serta pelayan yang baik bagi pelanggan,” kata Peter Shearer selaku CEO Wahyoo di Jakarta, Minggu (10/11/2019).

Baca : Permen Cajuputs Cocok Musim Dingin, Produksi Kayu Putih Digenjot

Pada kesempatan ini, Wahyoo juga mensosialisasikan upgrade app Wahyoo terbaru dengan tampilan yang lebih fresh dan user-friendly bagi pengguna. Selain itu, memperkenalkan tiga fitur terbaru, yaitu flash sale, event community dan help center. Flash sale adalah fitur promosi yang ditawarkan Wahyoo untuk mendapatkan potongan harga dalam batas waktu dan ketersediaan stok barang yang telah ditentukan. Dalam fitur event community, Masyu dan Mbakyu dapat mengikuti informasi terkini mengenai program Wahyoo Academy dan Gathering.

Selain itu, Masyu dan Mbakyu dapat melakukan pendaftaran secara online untuk berpartisipasi di setiap event yang akan diadakan melalui fitur ini. Sedangkan melalui fitur help center, Wahyoo menyediakan informasi atau pusat bantuan jika memiliki kendala pada saat menggunakan aplikasi Wahyoo.

Dalam acara itu hadir juga putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming yang juga seorang entrepeneur kuliner sebagai salah satu investor Wahyoo. Pada kesempatan tersebut, Gibran juga berbagi pengalaman kepada para mitra Wahyoo. Gibran berpendapat warung tegal alias warteg merupakan salah satu bagian dari budaya dan kearifan lokal Bangsa Indonesia.

“Warteg bukan cuma sekedar tempat makan tapi ini adalah budaya bangsa. Orang Indonesia makannya ya di warteg, makanya ini harus dilestarikan. Di sini saya ingin bersilaturahmi dan mengenalkan diri sebagai investornya Wahyoo pada Masyu dan Mbakyu,” kata Gibran.

Meski demikian, Gibran dan Wahyoo tak bersedia mengungkap jumlah investasi. “Mulai investment dari awal kita belum disclose, kita komitmen dengan para shareholder bahwa kita tidak menjelaskan berapa,” kata Peter Shearer.

Gibran mengatakan, bersama Wahyoo, dia ingin memajukan kuliner Indonesia dan menyejahterakan para pemilik warteg. “Makanya salah satunya ikut platform Wahyoo, jika gabung Wahyoo maka nanti akan diberi kemudahan-kemudahan misalnya ada fitur beli bahan baku, pembekalan atur keuangan dan lain-lain,” katanya.

Wahyoo didirikan oleh Peter Shearer pada Juni 2017. Kala itu, Peter bermimpi memberdayakan efisiensi pengeluaran dan pengembangan pendapatan pengusaha warteg di Indonesia melalui platform teknologi serta program pemberdayaan usaha mikro bisnis tersebut. Beberapa contoh program adalah dengan pengadaan supply chain, membantu menciptakan model bisnis yang baru, dan penerapan program lokakarya Wahyoo Academy untuk meningkatkan kualitas pelayanan konsumen di tiap warteg.

Ada enam perusahaan yang tercatat sebagai investor Wahyoo yakni Agaeti Ventures, Kinesys Group, Chapter1 Ventures, SMDV, East Ventures dan Rentracks. Hingga saat ini, sudah ada 12.000 lebih warung kopi sampai warung tegal ikut bergabung dalam startup perusahaan sosial tersebut. [AF-05]

agrifood.id // agrifood.id@gmail.com

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*