Atasi Bahan Baku, Eksportir Makanan Ringan Gandeng BB Biogen

Maria Irene yang juga Marketing Manager PT Maxindo Karya Anugerah.

Bogor – PT Maxindo Karya Anugerah (Maxindo/MKA) yang juga eksportir umbi olahan menjalin kerja sama dengan Balai Besar Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian (BB Biogen), Balitbangtan, Kementerian Pertanian. Kerja sama itu menjajaki produksi benih melalui kultur jaringan untuk mengatasi kesulitan bahan baku berupa aneka umbi-umbian.

Menurut Maria Irene selaku Marketing Manager PT Maxindo bahwa kerja sama itu untuk memproduksi benih umbi-umbian, seperti singkong dan ubi, melalui kultur jaringan. Selama ini, ketersediaan ketersediaan benih berkualitas sangat minim sehingga pasokan bahan baku pun tidak optimal.

“Kerja sama ini untuk mendapatkan benih yang bagus sehingga meningkatkan produksi dan ada kepastian karena jaminan kualitas benih,” ujar Maria dalam acara Fiesta Pangan Lokal yang digelar di Badan Litbang Pertanian, Bogor, Jawa Barat, Rabu (7/11).

Sebelumnya, pada awal Oktober lalu, jajaran PT Maxindo yang diwakili Andri Indradi selaku Raw Material Manager PT Maxindo berkunjung dengan pimpinan BB Biogen. Salah satu pembahasan dalam kunjungan itu menyangkut produksi ubi jalar dan singkong yang menjadi salah satu bahan dasar pembuatan makanan ringan PT Maxindo. Produk-produk yang dihasilkan berupa keripik dari ubi jalar berwarna orange, ungu, talas belitong dan singkong yang diekspor ke berbagai negara seperti Belanda, Australia dan China.

“Permasalahan kami saat ini adalah pencarian bibit unggul yang sesuai dengan kebutuhan. Selain itu kami ingin meningkatkan produktivitas petani karena kaitannya nanti untuk pemenuhan kebutuhan perusahaan”, papar Andri, seperti ditulis laman BB Biogen

Selain produktivitas, Andri juga menyoroti masalah hama lanas yang menyerang tanaman umbi. Menurutnya, selama ini lanas menjadi masalah terbesar petani yang berdampak pada pasokan yang berkurang.

Menanggapi masalah tersebut, Balitbangtan melalui BB Biogen memiliki dua alternatif untuk meningkatkan produktivitas petani, yakni dengan perbanyakan benih melalui kultur jaringan serta mengendalikan organisme pengganggu tanaman (OPT) menggunakan teknologi. Teknologi yang dimaksud adalah Fero Lanas yang dapat mengendalikan hama lanas secara ramah lingkungan.

Fero Lanas berhasil digunakan petani di berbagai daerah, salah satunya di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Petani memasang 460 perangkap di lahan seluas 95 hektar dan berhasil menangkap 5.498 ekor lanas.

Saat ini PT Maxindo mendapat pasokan umbi dari berbagai daerah di Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur sebanyak 8 ton per hari. Namun kebutuhan tersebut terus meningkat hingga 13 ton per hari sehingga perlu kerja sama memenuhi kebutuhan tersebut. [AF-04]

agrifood.id || agrifood.id@gmail.com