Jakarta – Berbeda dengan racikan dan seduhan kopi yang sudah banyak dikenal publik di Indonesia, rupanya teh juga sebenarnya punya mempunyai beberapa varian seduhan. Jenis seduhan tersebut sangat tergantung pada tradisi setiap negara atau wilayah, varian dan kualitas teh, hingga kreativitas dari para peracik. Adapun orang yang menyediakan racikan tersebut disebut peracik atau penyeduh teh.
Ada juga yang menyebut sebagai mixologist karena meracik teh yang dicampur dengan bahan-bahan lain untuk menambah rasa dan memberi keunikan.
Di Indonesia, arena untuk mencari mixologist tersebut masih sangat jarang. Ada yang pernah membuat ajang kompetisi tersebut tetapi masih bersifat sporadis.
Salah satu ajang yang baru saja digelar Association of Indonesia Specialty Tea (AISTea) adalah Tea Brewing Competition, Tea Mixologist. Kegiatan yang didukung produsen teh merek Teh 2Tang tersebut mengklaim sebagai yang pertama kali digelar di Indonesia.
Setidaknya ada tujuh peserta dari ajang lomba tersebut untuk memamerkan keahlian dalam meracik berbagai minuman teh dengan estetika yang cukup unik. Salah satu peserta dalam ajang tersebut adalah Redha Ardias dari Rumah Teh Sila. Rumah Teh Sila yang dirintis Iriana Ekasari ini menyediakan teh premium yang berasal dari perkebunan di Indonesia.
Baca : Antisipasi Pasar Lokal, Indonesia Perlu Perluasan Tanaman Teh
Redha menamai racikan teh yang dibuatknya Bali Vibes dengan menonjolkan nuansa tropis dalam menikmati teh. Bali Vibes mengingatkan suasana tropis Bali yang eksotik dan penuh kekhasan.
“Seduhan ini dibuat untuk untuk penikmat teh di daerah tropis dengan suhu udara tinggi di pinggir pantai. Racikan ini dibuat untuk menambah kenikmatan suasana tropis di pinggir pantai,” ujar pemuda ini dihadapan para juri nasional dan internasional.
Untuk diketahui, Tea Brewing Competition, Tea Mixologist ini digelar dalam rangkaian acara kompetisi di SIAL Interfood, Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Sabtu, (24/11).
Pakar teh yang sekaligus pengurus AISTea Ratna Somantri menjelaskan tujuan acara itu untuk menunjukan bahwa teh, selain dinikmati sebagai minuman teh hangat, juga bisa dikreasikan menjadi minuman modern.
Menurut dia, menambahkan teh ke dalam minuman bisa menambah nilai dari minuman tersebut. Hal itu karena teh sebagai minuman mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan dan berbagai kegunaan lainnya.
Ratna menjelaskan saat ini untuk tea mixologist adalah sesuatu yang baru di Indonesia. Kebanyakan peserta yang ikut di kompetisi ini adalah barista dan chef yang mulai mempelajari teh, dan tertarik untuk menambahkan teh dalam kreasi minuman.
Sekalipun AISTea mengklaim sebagai yang pertama, ajang tea mixologist sebenarnya pernah digelar pada tahun 2016 yang disebut dengan Dilmah Tea Mixology di Hotel Sheraton, Surabaya, Jawa Timur. yang berlangsung selama dua hari (Senin-Selasa, 21-22/11). [AF-02]
Be the first to comment