Bersama Kemenkop UKM, IKA Faperta IPB Jalankan Program Agripreneurship

Penyerahan cindera mata dari Ketua IKA Faperta kepada Menteri Koperasi dan UKM
Penyerahan cindera mata dari Ketua IKA Faperta Octen Suhadi kepada Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki (Ist)

Bogor, Agrifood.id – Ikatan Keluarga Alumni Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IKA Faperta IPB) bersama Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) menggelar Sarasehan dan Festival Kopi Rempah Nusantara. Kegiatan diikuti ratusan peserta dari berbagai kalangan tersebut merupakan salah satu program agripreneurship.

Ketua Umum IKA Faperta IPB Octen Suhadi menjelaskan animo ratusan peserta dalam Sarasehan dan Festival Kopi Rempah Nusantara tersebut sangat tinggi. Umumnya dari petani kopi, pelaku usaha, pemerintah, akademisi, profesional, pemerhati kopi, mahasiswa dan alumni IPB serta pihak-pihak lain yang terkait dengan perkebunan kopi dan rempah.

“Kami mendorong penguatan dan kebangkitan dari para petani kopi rempah Nusantara.
IKA Faperta IPB senantiasa menjadi pelopor mengembalikan kejayaan kopi rempah Nusantara,” katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (24/5/2022).

Dia menjelaskan, rangkaian kegiatan mulai dari Sarasehan dan Festival Kopi Rempah Nusantara hingga panen raya kopi mengambil tema “Semarak Jelajah Kopi Rempah Nusantara Dalam Menunjang Industri Kreatif Desa”. Sarasehan dan festival yang digelar Sabtu (21/5/2021) di IPB International Convention Center Bogor, Jawa Barat itu juga menghadirkan 175 petani kopi dari seluruh Indonesia. Mulai dari Jambi, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, Lampung, Nusa Tenggara Barat, Maluku, dan beberapa provinsi lainnya. Hadir juga 125 orang dari kalangan profesional, pelaku usaha, pemerintah, akademisi, pemerhati kopi, mahasiswa dan alumni IPB serta pihak-pihak lain yang terkait dengan perkebunan kopi dan rempah.

Adapun peserta tercatat lebih dari 40 delegasi dari setiap daerah yang membawa produk kopi rempah. Secara khusus, IKA Faperta IPB juga ikut mendukung Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) mahasiswa/i Fakultas Pertanian IPB. “Puluhan pelaku UMKM dan hampir 100 produk kopi rempah turut serta dalam pameran dan lomba kopi rempah. Kemudian diakhiri pengumuman 10 pemenang pelaku UMKM yang menjalin kesepakatan (MoU) kerja sama dengan IKA Faperta IPB dan Fakultas Pertanian IPB. Ini sekaligus mendorong Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka,” jelasnya.

Dikatakan, selain memajukan industri kreatif desa, tujuan sarasehan dan festival juga menarik minat masyarakat turut aktif dalam mengembangkan (entrepreneur) potensi kopi rempah Nusantara. Bahkan, peserta diharapkan mengeksplorasi lebih jauh manfaat dan proyeksi kopi rempah secara internasional.

Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki yang hadir dalam kesempatan tersebut menegaskan perlunya strategi industri kreatif kopi rempah Nusantara dalam pengembangan UMKM. Untuk menunjang kebangkitan kopi rempah, Kemenkop UKM memberikan solusi penguatan hulu dan hilir. Di hulu penguatan kelembagaan usaha melalui korporatitasi petani kopi berbasis koperasi, di hilir mendorong peningkatan konsumsi kopi di dalam negeri.

“Kami ingin melakukan penguatan kelembagaan usaha melalui korporatisasi petani kopi berbasis koperasi dan pengembangan model bisnis terintegrasi hulu-hilir mulai dari produksi, akses pembiayaan, rantai pasok, dan pemasarannya,” ucap Teten.

Menurut Teten, kopi dan rempah adalah komoditas unggulan yang harus dikelola dengan baik, ada inovasi teknologi, mempunyai nilai tambah, menyejahterakan petani, dan berkelanjutan. Pihaknya sudah melakukan beberapa rintisan terkait korporatisasi petani di sektor kopi. Hingga saat ini, komoditas kopi telah menggerakkan kinerja UMKM dan koperasi dari hulur maupun hilir. Data menyebutkan 96 persen perkebunan kopi Indonesia dikuasai oleh 1,3 juta petani dan lebih dari 2.950 kedai kopi dikelola anak muda serta pelaku ekonomi kreatif.

Selain Teten Masduki dan Octen Suhadi, rangkaian kegiatan tersebut menghadirkan
Dr. rer. nat Rina Mardiana, SP. M.Si (Dosen IPB University), Siwi Yunita (Ketua Tim Ekspedisi Jelajah Kopi dan Jejak Rempah Nusantara), Widya Banu Aji (Direktur Oprasional Dyandara Banaran Nusantara -PTPN IX), Arie S. Miyanti (Senior Vice President Bisnis Kecil dan Menengah BRI), Luqman Basri (Deputy Executive Director at Indonesian Spice Council), Dodi Kussapriadi (Manajer Rumah Kopi Serampas Adat Jambi), Krisno Budiarto (Assistant Manager Community Development PT ANTAM Tbk. UBP Maluku Utara. [PR/AF-03] agrifood.id@gmail.com

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*