Di Bantul, Harga Jagung Pipil Kering Menjanjikan Petani

Ilustrasi panen jagung

Bantul, AF – Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan, dan Perikanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyatakan harga jagung pipil kering di tingkat petani di daerah ini pada musim panen 2017 sangat menjanjikan.
“Selain produktivitas jagung yang menjanjikan, harganya juga bagus, Jagung pipil kering harganya di atas Rp 3.000 per kilogram (kg), kalau dulu belum pernah di atas Rp 2.000 per kg,” kata Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan, dan Perikanan Bantul Pulung Haryadi di Bantul, Senin (23/10).

Hal itu dikatakannya usai menghadiri panen jagung di bulak Dreman Desa Sumbermulyo Kecamatan Bambanglipuro pada lahan seluas 10 hektare yang merupakan salah satu kegiatan bantuan dari pemerintah bersumber dari APBN.
Menurut dia, dengan menggunakan benih jagung berkualitas pada lahan demplot bantuan pemerintah itu, sesuai hitungan setiap hektare (ha) rata-rata mampu menghasilkan 9 ton jagung, naik dibanding sebelumnya yang rata-rata 4,5 sampai 5 ton per ha.

“Kalau saat ini harganya di atas Rp3.000, jadi saya kira dari sisi produktivitas bagus dari sisi harga juga cukup bagus, jelas ini menguntungkan petani,” katanya.

Pulung menjelaskan, dalam budi daya pertanian masalah harga panen sering menjadi kendala petani, sehingga untuk menjaga kepastian harga tetap tinggi maka langkah yang perlu dilakukan adalah menetapkan zonasi budi daya komoditas itu.”Yang pertama kita menetapkan zonasinya itu jangan terlalu berlebihan, tidak hanya jagung, namun hortikulutura juga demikian termasuk padi. Jadi kita atur zonasinya supaya tetap bertahan, seperti yang sudah itu cabai sehingga ketersediaan harus ada,” katanya.

Namun, kata dia, ketika petani sedang dihadapkan pada tingginya harga komoditas panen jangan berlebihan menyikapi dengan menaman jenis tanaman itu pada lahan yang lebih luas, melainkan tetap ada koordinasi dengan petani lain maupun pihak terkait.

“Jangan berlebihan atau jangan semua ikut-ikutan tanam jagung karena harga jagung bagus, tetap mengikuti pola tanam yang pas, untuk itu konsultasi dengan penyuluh, mantri tani di Balai Penyuluh Pertanian itu jadi sangat penting,” katanya, seperti ditulis Antara. [AF-04]

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*