Bogor – Gubernur Nusa Tenggara Timur(NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat meminta para aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan pemerintahannya agar menggaungkan konsumsi daun kelor bagi masyarakat di sekitarnya.
“Gerakan menanam dan mengonsumsi kelor bagi masyarakat adalah tugas yang tidak terpisahkan dan harus digaungkan setiap ASN di NTT,” katanya di Kupang.
Dikatakan, gerakan revolusi hijau lewat menanam dan mengonsumsi kelor (Merunggai/Moringa oleifera) menjadi salah satu jalan terbaik menangani gizi buruk di daerah itu. Untuk itu, dia meminta para ASN maupun yang telah purna tugas turut bersama-sama mewujudkan gerakan tersebut di berbagai lapisan masyarakat.
Menurutnya, gerakan revolusi hijau harus memberikan dampak berarti untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat maupun memperbaiki gizi anak-anak.
Dia mencontohkan, seperti negara-negara di Eropa diikuti Jepang yang bangkit dengan gerakan revolusi putih melalui gerakan minum susu bagi generasinya. “Tetapi di NTT kita bangun dengan revolusi hijau, kita harus makan marungga (kelor, red) setiap hari di seluruh anak-anak di mana pun berada,” katanya kepada Antara, awal pekan ini.
Baca : Mayora, Orang Tua, dan Garuda Food Garap Pasar Pakistan
Kepala Dinas Pertanian NTT Yohanis Tay Ruba mengemukakan pemerintah provinsi akan mengembangkan kelor di 10 kabupaten, yakni Kupang, Timor Tengah Selatan dan Utara, Malaka, Sumba Timur dan Barat Daya, Flores Timur, Lembata dan Alor.
Menurut dia, prioritas pertama adalah pada awal musim tanam ini akan dilakukan demplot sekaligus peluncuran di Kabupaten Kupang pada lahan yang disiapkan seluas lima hektare.
Sementara itu, perusahaan Belgia bakal melakukan investasi tanaman vanili di Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Pengembangan vanili itu diharapkan mampu mendongkrak perekonomian masyarakat.
“Ada perusahaan dari Belgia yang sementara ini kami fasilitasi proses investasinya untuk mengembangkan vanili di daerah kami,” kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Kabupaten Flores Timur, Yohanes Kopong.
Dikatakan, investasi pengembangan tanaman vanili itu akan difokuskan di wilayah Pulau Adonara melalui usaha budi daya hingga pembangunan pabrik pengolahannya. Saat ini perusahaan sedang bergerak untuk pengembangan budi daya melalui pendampingan kelompok-kelompok petani di kecamatan Adonara Barat, Adonara Tengah, Adonara Timur, dan sekitarnya.
Dia mengatakan, pihaknya juga sementara memfasilitasi proses perizinan pembangunan pabrik yang sedang diurus perusahaan tersebut agar secepatnya bisa dibangun. “Rencana teknis perusahaan ini akan membangun pabrik pengolahannya di Desa Wurung, Kecamatan Adonara Barat,” katanya.
Be the first to comment