
Jakarta, AF – Unilever Group berinvestasi sebesar 5 juta euro atau setara Rp 74,86 miliar untuk mengembangkan proyek daur ulang plastik menjadi kemasan. Jawa Timur sebagai lokasi pengembangan proyek yang merupakan bagian dari program CreaSolv® Process yang dikembangkan Unilever secara global.
“Sebagai tahap awal, Unilever membuat pilot project-nya dulu, kemudian di jual untuk tes pasar, lalu baru masuk tahap selanjutnya, yakni membuat menjadi kemasan kecil,” kata Direktur Jenderal Industri Kimia, Tekstil dan Aneka (IKTA) Kementerian Perindustrian Achmad Sigit Dwiwahjono, Senin (5/6).
Sigit menambahkan, perusahaan telah menganggarkan dana 5 juta euro untuk pengembangan ke arah kemasan hasil daur ulang tersebut. Langkah ini diharapkan dapat turut menekan jumlah sampah plastik yang semakin banyak bereder di masyarakat.
Unilever menggulirkan program daur ulang saset ini dengan program CreaSolv® Process. Daur ulang ini dilakukan dengan menggandeng Fraunhofer Institute Jerman dan terinspirasi oleh inovasi yang digunakan untuk mendaur ulang perangkat televisi.
Secara terpisah, Chief R&D Officer Unilever David Blanchard mengatakan, secara global, sebanyak $ 80-120 miliar hilang dari ekonomi karena gagal mendaur ulang plastik dengan benar setiap tahunnya. “Dengan menemukan solusi yang tepat, ada peluang yang besar untuk menghemat pengeluaran yang berarti nilai lebih bagi bisnis,” ujar Blanchard dalam keterangan tertulis, Senin (5/6).
Unilever sebelumnya telah berkomitmen untuk menanamkan investasi US$ 500 juta di Indonesia hingga tahun 2020. Komitmen investasi ini telah ditandatangani oleh Chief Supply Chain Officer Unilever Global Marc Engel pada London Business Forum pada 2016. Saat ini, ada empat perusahaan Unilever Group di Indonesia, yakni PT Unilever Indonesia Tbk, PT Unilever Oleochemical Indonesia, PT Unilever Enterprise Indonesia, dan PT Unilever Trading Indonesia.
Governance and Corporate Affairs Director Unilever Indonesia Sancoyo Antarikso mengatakan, investasi tersebut merupakan bentuk komitmen untuk bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dalam pengembangan industri. Salah satunya di Kawasan Sei Mangkei, Sumatera Utara.
Presiden Direktur Unilever Indonesia Hemant Bakshi optimistis, pasar Indonesia masih akan terus tumbuh signifikan dalam jangka panjang. Level konsumsinya pun masih cukup rendah, sehingga banyak ceruk pasar yang potensial untuk pengembangan produk. [AF-04]
Be the first to comment