Jakarta, AF – Setelah terkatung-katung hampir dua tahun, program peremajaan (replanting) kebun kelapa sawit di Indonesia mulai diimplementasikan. Untuk tahapan perdana, seluas 4.600 hektare milik petani di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan, akan diresmikan Presiden Joko Widodo pada pekan kedua September 2017.
Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex mengatakan kepastian peresmian tersebut didapat setelah terbitnya peraturan menteri keuangan (PMK) terkait pembiayaan untuk peremajaan sawit melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) kelapa sawit.
“September nanti Menko Perekonomian dan Presiden akan ke Muba untuk meresmikan program replanting yang pertama kali di Indonesia,” katanya di sela-sela pembukaan festival sepak bola kerja sama Cargill dan Chelsea FC Foundation di Sekayu, Muba, Kamis (24/8). Acara Cargill Football Festival 2017 ini menghadirkan tim pelatih Chelsea, yakni Keith Harmes, Ben Mitchell, dan Dean Steninger, untuk melakukan pelatihan kepada anak-anak muda yang berpotensi dalam sepak bola.
Menurut Dodi, nantinya petani yang mengikuti program replanting itu bakal mendapat pembiayaan senilai Rp 25 juta per ha. Dana akan dicairkan apabila petani juga secara mandiri menyiapkan dana replanting Rp 25 juta per ha.
“Jadi masing-masing tanggung 50%. Jika petani tidak bisa menyediakan 25 juta per ha maka dana BPDP juga tidak cair. Itu menjadi bukti komitmen dan keseriusan dari petani dalam program tersebut,” ujarnya.
Sebetulnya, Pemkab Muba mengajukan pembiayaan untuk kebun sawit petani seluas 8.000 ha. Namun, pada tahap awal ini disetujui 4.600 ha, lalu ada tambahan 2.000 ha yang bakal direalisasikan setelah tahap pertama. Program pembiayaan replanting sawit ini diluncurkan pada 2016, tetapi realisasinya berjalan lambat sehingga memakan waktu lebih dari setahun.
“Prosedur dan persyaratannya cukup ketat sehingga banyak yang mengajukan tetapi baru Muba yang disetujui. Mulai dari mempersiapkan petaninya terutama dari sisi kepastian hukum, seperti sertifikasi lahan,” ujarnya.
Dodi mengemukakan total lahan perkebunan sawit di Muba mencapai 300.000 ha di mana 60% dari luasan tersebut dikelola oleh petani swadaya dan sisanya perusahaan.
Dalam kesempatan itu, manajemen Cargill Tropical Palm menyatakan pihaknya juga menaruh perhatian terhadap replanting di area perkebunan perusahaan di kabupaten tersebut. “Kami bukan hanya fokus di replanting melainkan juga bagaimana cara untuk meningkatkan produktivitas kebun,” kata Director of Coorporate Affairs Cargill Colin Lee.
Lee menjelaskan pihaknya memiliki lahan sawit tertanam seluas 80.000 ha yang tersebar di Sumsel dan Kalimantan Barat.
Dia mengatakan kebun sawit di Sumsel dikelola PT Hindoli yang telah diakuisisi pada 1995. Kebun inti Hindoli memiliki lahan tanam sawit seluas 20.958 ha sementara plasma seluas 19.346 ha. Sejauh ini Cargill telah bekerja sama dengan lebih dari 9.600 petani plasma dan memiliki tiga pabrik pengolahan dan satu pabrik inti. [AF-02]
Be the first to comment