![1412 MSG salt](https://agrifood.id/wp-content/uploads/2024/12/1412-MSG-salt-678x381.jpg)
JAKARTA, AGRIFOOD – Perkumpulan Pabrik Mononatrium Glutamat dan Asam Glutamat Indonesia (P2MI) – yang beranggotakan PT Ajinomoto Indonesia, PT Ajinex International, PT Sasa Inti, PT Daesang Ingredients Indonesia, bersama Gerakan Fermentasi Nusantara dan PT Sasa Inti melakukan edukasi penggunaan monosodium glutamat (MSG) dalam makanan di Studio Kreasi Sasa, Jakarta (11/12/2024).
Baca : Paket Budidaya Organik, Bisa Buat Klapertart dari Singkong, Cassava Brulee, dan Aneka Kuliner
Acara ini menghadirkan narasumber pakar kimia kuliner, Irvan Kartawiria dan Harry Nazarudin yang dikenal sebagai Duo Kimiasutra. Keduanya mengulik lebih dalam makna kata “lezat” dengan mengajak peserta melakukan eksperimen rasa dan memahami proses “melezatkan” bisa terjadi. Turut hadir memberikan edukasi kepada peserta Dr Dase Hunaefi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) mengenai sensori atau cita rasa dalam sudut pandang sains.
“Kegiatan ini bertujuan meluruskan anggapan negatif mengenai MSG. Masyarakat membutuhkan informasi benar tentang MSG yang tidak hanya membantu mengurangi ketakutan dan mispersepsi yang beredar, tetapi juga memastikan konsumen membuat keputusan lebih informatif dan berdasarkan fakta,”ujar Satria Gentur Pinandita yang juga Ketua Bidang Komunikasi P2MI.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 33 Tahun 2012 mengatur tentang Bahan Tambahan Pangan (BTP), dengan penggunaan rasional, MSG atau micin termasuk bahan yang aman dalam bahan pangan. Irvan dan Harry menjelaskan rasa adalah memori dan sebenarnya MSG sama seperti penggunaan mentega dalam kuliner barat, sebagai penguat rasa dalam dosis tertentu.
Masyarakat mengenal glutamat sebagai bahan dari penyedap rasa dalam MSG. Glutamate alami bisa ditemukan di banyak bahan makanan, seperti, kecap, terasi, rumput laut, tebu, jengkol dan beberapa sayuran tertentu seperti tomat, jamur dan lainnya. Bahkan zat ini terdapat secara alami pada tubuh manusia, seperti Air Susu Ibu (ASI).
“Monosodium glutamat adalah penguat rasa yang memiliki kandungan sodium 30% lebih rendah dari garam dan bisa mengurangi pemakaian garam dan gula dalam resep untuk mencapai citarasa yang lebih lezat dan sehat”, tambah Irvan.
Shiv Shagal selaku CEO PT Sasa Inti dalam sambutannya menegaskan acara tersebut tidak hanya memberikan informasi baru, tetapi juga langkah awal membangun pemahaman lebih baik tentang MSG.
Baca : Kuasai Pasar MSG, ‘Sasa’ Optimistis Penjualan 2019 Tetap Stabil
Secara terpisah, dalam laman resmi siloamhospitals.com, mengulas tentang Benarkah MSG Salah Satu Penyebab Kanker yang ditulis dr. Azril Okta Ardhiansyah, SpB (K) Onk. Dia mengakui berbagai asumsi pun banyak bermunculan terutama mengenai penyebab kanker. Selaku dokter spesialis onkologi Siloam Hospitals Surabaya, dia menjelaskan berbagai penyebab kanker melalui kanal Youtube Siloam Hospitals.
Dikatakan, sejauh ini belum ada penelitian yang menyebutkan kanker berkaitan dengan MSG. World Health Organization (WHO) dan Food and Drug Administration (FDA) belum pernah menyatakan MSG adalah bahan berbahaya yang bisa memicu kanker. Namun dalam beberapa kasus, dilaporkan makanan yang mengandung bahan kimia tersebut dapat memicu reaksi negatif pada individu yang mengonsumsinya seperti sakit kepala dan mual.
“Federation of American Societies for Experimental Biology (FASEB) menyebutkan terdapat beberapa laporan mengenai gejala-gejala ringan yang terkait dengan konsumsi MSG dalam makanan, seperti sakit kepala, mati rasa, warna kulit menjadi kemerahan, sensasi kesemutan, detak jantung tidak teratur, dan kantuk pada individu yang mengonsumsi 3 gram atau lebih MSG,” jelasnya. [AF-04]
Advertorial
IpeComm melayani jasa editor, penulisan kreatif, media/public relation, komunikasi (government/community/private), promosi, business intelligent, analisis media, hingga crisis management. Didukung tim ahli & profesional, berpengalaman luas dalam komunikasi dan pernah berkarir di sejumlah media nasional/internasional. Bisa hubungi 081356564448 atau agrifood.id@gmail.com.
Be the first to comment