Jakarta, AF – Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha berharap negara tersebut menjadi kekuatan superpower industri makanan dalam 20 tahun ke depan. Salah satu target menjadi kekuatan global itu akan dicapai melalui pendekatan strategi baru dalam produksi buah-buahan.
Kawasan Chanthaburi, seperti ditulis The Nation baru-baru ini, merupakan salah satu penghasil buah terkemuka di Thailand. “Thailand tak mungkin menjadi superpower dalam militer, tetapi memungkinkan jika menjadi superpower dalam industri makanan,” ujarnya.
Untuk itu, pemerintah sangat mendukung para petani dan pembudidaya buah-buahan. Salah satu dukungan itu adalah mempertahankan harga dan meningkatkan kualitas agar bisa bersaing. Dalam kunjungan khusus ke Chanthaburi, Prayut mengatakan pihaknya mendukung reformasi koperasi pertanian dan produksi buah-buahan seiring dengan pameran Fruitfital Fair 2017.
Wakil Perdana Menteri Thailand Khum Somkid Jatusripitak sepakat dengan upaya Thailand yang terus memperluas pangsa pasar industri makananke pasar global. Salah satu upaya yang dilakukan dengan mengembangkan inovasi industri makanan.
Untuk mengembangkan inovasi tersebut, Khum mengatakan pemerintah telah membangun proyek Food Innopolis. Proyek ini mengembangan penelitian dan inovasi dengan fokus pada pengembangan ceruk pasar internasional serta penerapan teknologi untuk menciptakan sinergi.
“Kementerian Perdagangan telah memperkuat hubungan dengan mitra perdagangan melalui negosiasi proaktif untuk menembus pasar baru,” ungkapnya.
Bukan tanpa alasan pemerintah Thailand terus menggenjot sektor industri makanan. Pasalnya pada tahun 2016, industri ini memperoleh pendapatan lebih dari 24 miliar dolar AS yang terdiri atas 40% komoditas pertanian dan 60% dengan pengolahan hasil pertanian. “Beberapa produk makanan Thailand memiliki nilai ekspor tinggi. Bahkan beberapa diantaranya masuk diantara lima besar di pasar dunia, seperti ayam olahan, udang olahan kaleng, makanan laut, dan bumbu,” tutur Khum.
Dia mengatakan pemerintah Thailand telah mengeluarkan beberapa kebijakan untuk meningkatkan industri makanan. Salah satunya dengan membangun pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru terutama industri makanan. “Mengembangkan pusat pertumbuhan baru yang meliputi Rayong, Chonburi dan Chachoengsao. Salah satu sasarannya adalah inovasi makanan untuk masa depan,” katanya.
Pemerintah Thailand juga akan memberikan beberapa insentif pengembangan industi makanan, seperti dispensasi pajak kepada perusahaan berteknologi tinggi yang membangun fasilitas manufaktur di Thailand. Khususnya yang fokus pada pertanian, bioteknologi dan inovasi makanan. “Proyek ini mendorong peningkatan daya saing pengusaha makanan Thailand sehingga berkontribusi agar Thailand masuk ke dapur dunia,” ungkapnya. [AF-04]
Be the first to comment