Bisnis Minuman Charoen Pokphand Ditargetkan Tumbuh 300%

Permintaan berbagai produk minuman PT Singa Mas Indonesia meningkat drastis.

Jakarta, AF – Permintaan produk-produk minuman dari PT Singa Mas Indonesia (PT SMI) terus meningkat tajam. Untuk tahun 2017, penjualan berbagai produk PT SMI bisa meningkat hingga 300%.

Selain Fiesta White Tea yang merupakan produk perdana PT SMI, masih ada beberapa lagi jenis minuman siap saji seperti Fiesta Black Tea, Serr, dan Fruitamax. Sedangkan produk yang terakhir adalah air minum dalam kemasan (MDK) Frozen.

“Pertumbuhan produk-produk SMI bisa naik 200-300 persen sampai akhir tahun 2017,” kata Public Relations dan Marketing Event Manager PT SMI Santo Kadarusman dalam buka puasa bersama di Mbok Berek Ny Umi, Jakarta, Rabu (14/6) malam.

Santo mengatakan lonjakan permintaan tersebut karena perusahaan cukup memberi fokus pada pemasaran dan begitu banyak pengakuan atas produk-produk PT SMI yang merupakan anak perusahan dari raksasa Charoen Pokphand. Sejumlah penghargaan yang diraih dalam dua tahun terakhir, menjadi bukti pengakuan dari konsumen terkait kualitas produk SMI.

“Produk kami sudah mulai diakui dan kami mengantisipasi peningkatan permintaan,” katanya.

Brand Manager Fiesta White Tea & Fiesta Black Tea PT SMI Yohan Arsianto mengakui bahwa permintaan dua jenis menuman teh siap saji itu meningkat cukup tinggi. Hal itu mengingat kualitas produk minuman PT SMI sangat terjamin dan memiliki rasa yang sangat spesial.
Untuk diketahui, Fiesta White Tea merupakan minuman teh ready-to-drink dengan bahan dasar white tea pertama di Tanah Air.

Fiesta White Tea memiliki tiga pilihan rasa, yaitu Jasmine, Lychee, dan Peach yang banyak manfaatnya bagi kesehatan tubuh. White tea sendiri dipetik dari daun teh termuda yang belum mekar dan masih dalam bentuk kuncup yang dikenal dengan istilah silver needle atau jarum perak. Hal itu karena memang bentuknya menyerupai jarum berwarna keperakan setelah dipetik dan dikeringkan.

“Setelah dipetik, white tea hanya diuap lalu dikeringkan dengan sangat singkat tanpa proses fermentasi sama sekali, sebelum akhirnya diproses menjadi daun teh kering. Proses singkat ini menjaga antioksidan white tea tetap tinggi,” kata Yohan. [AF-02]

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*